TPAS Cilowong Ditutup, Warga Kota Serang Keluhkan Bau Sampah: Lima Hari Tak Diangkut

Warga Kota Serang mengeluhkan bau sampah di pemukiman. Hal ini, karena sejumlah sampah tak kunjung diangkut lalu dibuang ke TPAS Cilowong.

Penulis: mildaniati | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN/MILDANIATI
Tempat Pembangunan Akhir (TPAS) Cilowong di Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, pada Rabu (19/1/2022). Warga Kota Serang mengeluhkan bau sampah di pemukiman. Hal ini, karena sejumlah sampah tak kunjung diangkut lalu dibuang ke TPAS Cilowong. 

"pos dipindah di TPSA sendiri, soalmya banyak yang lewat belakang, ada yang lewat gunung sari, dan jalan 45 Cikulur," terangnya.

Setiap RT dan RW berjaga siang dan malam bergiliran.

Pada siang sebanyak 10 orang berjaga, begitupun malam hari.

Baca juga: Pengiriman Sampah dari Tangsel Tak Dihentikan, Warga Cilowong Ancam Demo Sampai Esok Pagi

"Malam yang jaga 10 orang, siang malm dari RT/RW berjaga," ucapnya.

Lanjut Edi, jika Kabupaten Serang dan Provinsi ingin melakukan MoU dengan Kota Serang, maka retribusi sampahnya diharuskan khusus untuk pembangunan di Cilowong dan TPAS Cilowong.

"Kalau mau MoU dengan Kota maka retribusinya harus buat warga Cilowong untuk pembangunan jalan, ambulan, sekolah dan pembangunan masjid," jelasnya.

"Minimal setiap tahun bangun program bangun masjid. Kami juga minta agar aparat bertindak," pintanya.

Tidak hanya itu, warga juga ingin agar kompensasi dampak negati (KDN) dari pemkot Tangerang Selatan diberikan seluruhnya untuk pembangunan TPAS Cilowong.

"Mesin-mesin pengelolaan sampah banyak yang engga fungsi," paparnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved