Puncak Harlah Satu Abad NU Digelar 24 Jam, Berikut Rangkaian Acara dan Panduan Bagi Peserta

Organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama akan menggelar resepsi Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama pada Selasa (7/2/2023).

Editor: Glery Lazuardi
KOMPAS.COM
Nahdlatul Ulama. Organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama akan menggelar resepsi Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama pada Selasa (7/2/2023). Acara tersebut akan digelar selama 24 jam di Stadion Delta Gelora Sidoarjo, Jawa Timur. Acara dimulai pukul 00.01 sampai dengan 23.59 WIB. Beragam acara akan digelar, tokoh besar akan dihadirkan dan tak luput gelaran seni budaya moderen ikut meramaikan. 

TRIBUNBANTEN.COM - Organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama akan menggelar resepsi Seabad Hari Lahir Nahdlatul Ulama pada Selasa (7/2/2023).

Acara tersebut akan digelar selama 24 jam di Stadion Delta Gelora Sidoarjo, Jawa Timur.

Acara dimulai pukul 00.01 sampai dengan 23.59 WIB. Beragam acara akan digelar, tokoh besar akan dihadirkan dan tak luput gelaran seni budaya moderen ikut meramaikan.

Baca juga: Ketum PBNU Tegaskan Nahdlatul Ulama Tak Terlibat Politik Praktis

Dikutip dari rundown acara Resepsi Puncak 1 Abad NU, acara pembuka akan digelar ritual Lailatul Qiroah yang dipimpin oleh KH Mutawakkil Alallah yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong.

Kemudian dilanjutkan oleh ritual Manaqib Syech Abdul Qodir Jaelani yang akan dibawakan Syeikh Muhammad Fahdil Al Jilani Acara dlanjutkan dengan shalat Qiyamul Lail dipimpin oleh Ahmad Azaim Ibrahimy dan Al Habib Lutfi Bin Ahmad Al Attas.

Ritual selanjutnya adalah ijazah kubro untuk warga Nahdliyin yang hadir yang langsung diberikan oleh Habib Muhammad Luthfi Bin Yahya.

Ritual kemudian ditutup dengan Shalat subuh berjamaah dan shalawatan hingga pukul 07.00 WIB. Resepsi puncak kemudian dimulai pukul 07.20 WIB yang dibuka dengan istigosah kubro oleh PWNU Jatim, dilanjutkan pembacaan puisi oleh Zawawi Imron.

Resepsi tersebut rencananya akan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Jokowi diberikan kesempatan untuk menyampaikan amanat dalam acara tersebut.

Selain Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir yang merupakan Ketua Panitia Halrah 1 Abad NU turut hadir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dijadwalkan mengisi sambutan.

Setelah acara formal resepsi usai, acara beranjak ke hiburan berupa koreografi 12.000 Banser NU yang dipimpin oleh koreografer Denny Malik.

Kemudian disusul musik orkestra yang dipimpin oleh Addie MS bersama paduan suara dari Nahdlatul Ulama.

Acara berikutnya setelah acara resmi dilanjutkan dengan karnaval budaya dan UMKM yang dibuka oleh Menkopolhukam Mahfud MD dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.

Acara berikutnya yaitu Nahdlatul Tujjar Fest yang akan diisi oleh Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PPKUKM Teten Masduki, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Baca juga: Puncak Peringatan Harlah 1 Abad NU, Ingin Hadir? Inilah Panduan Dasarnya

Acara kemudian ditutup dengan panggung rakyat berupa konser musik yang menampilkan musisi Maher Zain, Rhoma Irama, Slank, dan ISHARI.

Panduan Acara Peringatan Harlah 1 Abad NU

Menjelang puncak perayaan hari lahir (harlah) ke-100 tahun Nahdatul Ulama (NU), panitia mengimbau para jemaah yang akan hadir untuk memperhatikan zonasi dan sejumlah hal.

Untuk menjaga kenyamanan, rasa khidmat, serta kondusivitas acara, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Mohammad Mukri mengajak para jemaah yang akan hadir ke Sidoarjo untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.

Ia mengatakan, setidaknya akan ada jutaan orang yang hadir ke Sidoarjo untuk memeriahkan puncak acara harlah satu abad nu pada 7 Februari 2023 mendatang.

"Ada yang membawa bus, mobil pribadi, motor, dan juga ada yang sampai niatan ingin berjalan kaki menuju Sidoarjo. Subhanallah,” ungkap Prof Mukri, Sabtu (4/2/2023).

Oleh karenanya, ia mengimbau agar jemaah yang akan datang untuk memahami sejumlah hal, termasuk denah lokasi dan perbekalan yang dibawa.

"Kita akan berkumpul dengan jutaan orang dari berbagai penjuru Indonesia di satu titik. Pahami denah lokasi dan pastikan perbekalan disiapkan dengan baik," jelasnya.

Melansir dari situs resmi NU, secara umum, zona kedatangan jemaah terbagi menjadi tiga. Setiap zona tersebut dibagi menjadi empat kloter.

Misalnya, Zona 1A kloter 1 diperuntukkan bagi jemaah dari daerah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, dan Tulungagung.

Sedangkan untuk Zona 1B kloter 2 diperuntukkan bagi jamaah dari Madiun, Kota Kediri, Kediri, dan Kota Madiun.

Baca juga: Di Momen Harlah Emas PPP ke-50 di Kota Cilegon, Mardiono Yakin PPP Bangkit di Pemilu 2024

Panitia juga mengimbau agar warga NU atau Nahdliyin yang akan datang ke Sidoarjo untuk memperhatikan lokasi dari fasilitas yang ada.

Setidaknya ada masjid khusus sebanyak 12 unit dan mushala sebanyak 27 unit yang telah disediakan panitia.

Selain itu, panitia juga sudah menyiapkan fasilitas 968 toilet, depo air dan dapur umum sebanyak 16 titik, 26 posko kesehatan, dan seribu satgas khusus yang bertugas untuk melayani semua kebutuhan jamaah.

Panitia tidak memperkenankan jemaah untuk membawa atribut komunitasnya masing-masing.

Selain itu, panitia juga mengingatkan agar para Nahdliyin membawa perlengkapan lain, di antaranya payung, tikar, alat salat, masker, baju putih, makanan, minuman, dan tas kresek.

"Semoga kita diberikan kesehatan dan kelancaran dalam acara ini dan membawa berkah bagi agama dan bangsa," harap Mukri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved