KBRI Sebut 90 Persen WNI di Turki dalam Kondisi Aman dan Tidak Tinggal di Kawasan Terdampak Gempa

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara Turki mengatakan, nyaris 90 persen WNI saat ini bermukim di wilayah aman dari gempa.

(Photo by ILYAS AKENGIN / AFP)
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara Turki mengatakan, nyaris 90 persen WNI saat ini bermukim di wilayah aman dari gempa. 

TRIBUNBANTEN.COM - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara Turki mengatakan, nyaris 90 persen WNI saat ini bermukim di wilayah aman dari gempa.

Menurut Duta Besar (Dubes) RI untuk Ankara, Lalu M Iqbal, total ada 6.500 Warga Negara Indonesia (WNI) yang kini sedang berada di Turki.

Namun hanya sekitar 500 WNI yang tinggal di wilayah terdampak gempa berkekuatan 7,8 skala richter yang melanda Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2022) kemarin.

Sementara itu, 90 pesen WNI yang bermukim di wilayah aman menempati Marmaris seperti kota Istanbul, Bursa, Kocaeli, Canakkal, Kirklareli.

Kemudian kwasan Anatolia Tengah yakni kota Ankara, Syakarya, Karabuk, Kastamonu, Zonguldak, Samsun, Barten, Afyon, Kutahya dan Eskisehir.

Baca juga: Ribuan Orang Tewas Akibat Gempa di Turki, Presiden Erdogan Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional

Serta kawasan Agean, meliputi kota Isparta, Antalya, Izmir, Bodrum dan Mugla.

"Dari 6.500 WNI yang tercatat di Turki, hampir 90 persen tinggal di kawasan Marmaris, Anatolia Tengah dan Agean."

"WNI di daerah-daerah ini tidak terkena dampak gempa, dan semuanya dalam keadaan aman," kata Dubes Lalu, dal keterangan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).

Sementara itu khusus untuk daerah Kayseri, kata dia, gempa terasa di kota Kayseri namun kondisi aman dan tidak ada korban maupun bangunan yang runtuh.

Perlu diketahui, hingga saat ini, korban tewas akibat gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,8 skala richter di Turki telah meningkat menjadi 2.379, sedangkan angka terbaru yang tercatat dari Suriah mencapai 1.444 orang.

Angka ini membuat jumlah total korban tewas di dua negara itu sejauh ini menjadi 3.823 orang.

Orang-orang menyaksikan tim penyelamat mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo, Suriah yang dikuasai rezim pada 6 Februari 2023. - Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak. (Photo by AFP)
Orang-orang menyaksikan tim penyelamat mencari korban selamat di bawah puing-puing bangunan yang runtuh setelah gempa bumi di kota Aleppo, Suriah yang dikuasai rezim pada 6 Februari 2023. - Gempa berkekuatan 7,8 skala Richter menghantam Turki dan Suriah pada 6 Februari, menewaskan ratusan orang saat mereka tidur, meratakan bangunan dan mengirimkan getaran yang dirasakan hingga pulau Siprus, Mesir, dan Irak. (Photo by AFP) (AFP/-)

Baca juga: UPDATE Gempa Dahsyat di Turki & Suriah, Jumlah Korban Tewas Bertambah Pesat Jadi 2.300 Orang

Dikutip dari laman The Guardian, Selasa (7/2/2023), ribuan lainnya terluka dan upaya pemulihan masih jauh dari kata 'selesai'

Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan, karena banyak orang yang diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Gempa bumi ini berpusat di selatan Turki, tepatnya di provinisi Kahramanmaras pada Senin pagi, pukul 04.17 waktu setempat.

Perlu diketahui, Turki dan Suriah merupakan negara tetangga, sedangkan pusat gempa yakni di Kahramanmaras berada di perbatasan kedua negara.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved