Pemicu Maraknya Tawuran Perang Sarung di Kabupaten Serang saat Ramadan, Berawal dari Ledek-ledekan

Pemicu perang sarung pun hanya hal yang sepele, yakni berawal dari saling meledek yang berujung tawuran perang sarung dengan senjata tajam atau sajam

Editor: Siti Nurul Hamidah
IST
Ilustrasi Perang Sarung - Pemicu perang sarung pun hanya hal yang sepele, yakni berawal dari saling meledek yang berujung tawuran perang sarung dengan senjata tajam atau sajam 

TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Tawuran perang Sarung kini kian marak dilakukan para remaja di Serang menjelang jam sahur di bulan Ramadan 2023.

Aksi perang sarung terjadi di sejumlah wilayah, salah satunya di Kabupaten Serang, yakni wilayah Kecamatan Ciruas dan Kragilan.

Pemicu perang sarung pun hanya hal yang sepele, yakni berawal dari saling meledek yang berujung tawuran perang sarung dengan senjata tajam atau sajam.

Fenomena perang sarung yang dilakukan remaja di bulan suci Ramadan 2023 ini pun menjadi perhatian petugas.

Polres Metro Tangerang Kota kembali mengamankan remaja yang hendak tawuran perang sarung di bulan suci Ramadhan 2023.
Polres Metro Tangerang Kota kembali mengamankan remaja yang hendak tawuran perang sarung di bulan suci Ramadhan 2023. (Via TribunJakarta.com)

Baca juga: Cegah Perang Sarung, Polres Lebak Intensifkan Patroli Malam Hari

Seperti halnya di Kecamatan Ciruas, polisi baru mengamankan sembilan orang remaja setelah tawuran perang sarung di Kampung Cimiung, Desa Pulo, Kecamatan Ciruas pecah, pada Minggu (26/3/2023) dini hari.

Dalam aksi itu, seorang remaja inisial AM (16) warga Desa Beberan, Kecamatan Ciruas mengalami luka-luka hingga dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Ciruas.

Dikutip dari Instagram resminya Polsek Ciruas, selain mengamankan para remaja, polisi juga mengamankan celurit yang diduga dipakai untuk tawuran.

Baca juga: Polsek Cisoka Amankan 13 Remaja yang Diduga Hendak Perang Sarung Jelang Sahur

Aksi serupa juga terjadi di Kecamatan Kragilan, di sana polisi berhasil menggagalkan aksi tawuran perang sarung setelah informasi tawuran tersebut bocor.

Dalam operasi itu, polisi mengamankan empat orang remja di lokasi tawuran Kampung Petung, Desa Sentul, Kecamatan Kragilan, pada Sabtu (25/3/2023) dini hari.

"Satu orang remaja tebukti membawa celurit," kata Kapolsek Kragilan, Kompol Firman Al Hamid kepada TribunBanten.com, Selasa (28/3/2023).

Menurut Firman, ke empat remaja tersebut adalah RD (16), MRD (17) warga Pamatang Kragilab, serta AN (17) dan LH (16) warga Cisait, Kragilan.

Polsek Tigaraksa Tangerang menggelar Operasi Cipkon digelar untuk mengantisipasi aksi balap liar, perang petasan, dan perang sarung. 
Polsek Tigaraksa Tangerang menggelar Operasi Cipkon digelar untuk mengantisipasi aksi balap liar, perang petasan, dan perang sarung.  (TribunTangerang/Andika Panduwinata)

Baca juga: Hari Kedua Puasa, Polisi Ringkus 9 Remaja di Kota Tangerang yang Hendak Tawuran Perang Sarung

"Untuk LH kita proses hukum karena membawa cerulit, sementara tiga orang lainya kami bebaskan setelah dibina. Mereka ini masih pelajar," jelasnya.

Terbaru pada Selasa (28/3/2023) dini hari, Polsek Kragilan kembali mengamankan 20 orang remaja yang hendak melakukan tawuran perang sarung di Desa Sentul.

Dalam aksi itu, Polisi dan para remaja ini sempat terlibat kejar-kejaran. Bahkan petugas hampir terkecoh oleh para remaja tersebut setelah bersembunyi di dalam rumah kontrakan kosong.

"Saat mau diamankan mereka kabur, lari ke kontrakan kosong. Para remaja ini tidak membawa sajam, hanya membawa sarung yang dimodifikasi sebagai senjata," ungkapnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved