Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di Banten, Penyalahgunaan Medsos Jadi Penyebab Utama

Penyalahgunaan media sosial menjadi penyebab marak terjadinya kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Banten.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com
Ilustrasi media sosial. Kabag Binopsnal Ditreskrimum Polda Banten, AKBP Nuril Huda Sofwan mengatakan penyalahgunaan media sosial menjadi penyebab marak terjadinya kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Banten. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Kabag Binopsnal Ditreskrimum Polda Banten, AKBP Nuril Huda Sofwan mengatakan penyalahgunaan media sosial menjadi penyebab marak terjadinya kekerasan seksual pada anak dan perempuan di Banten.

"Modusnya rata-rata ada yang berkenalan awalnya, perkenalan melalui media sosial seperti facebook, instagram dan media sosial lainnya," ujar saat di Dewiza Hotel, Kota Serang, Jumat (23/6/2023).

Baca juga: 44 Perempuan dan Anak di Banten Jadi Korban Kekerasan Selama 2023, Terbanyak di Kota Serang

Dia mengungkapkan setelah menjalin perkenalan antara korban dan pelaku melalui media sosial, korban biasanya dirayu-rayu oleh pelaku melalui chat pesan atau telepon.

"Kemudian juga ada yang belum kenal, mengirimkan foto-foto atau video melalui live streaming, video call meminta menunjukkan ini (bagian alat vital,-red) nya," katanya.

Bahkan jarak antara pelaku dan korban, kata dia, berada jauh dan bahkan ada yang di luar daerah.

Ditreskrimum mencatat, dari enam polres yang berada di wilayah hukum Polda Banten.

Sampai dengan tahun 2022, tercatat ada 185 kasus kekerasan seksual.

"Sementara tahun 2023 sampai dengan Mei, ada 44 kasus terkait kekerasan seksual," ujarnya.

Nuril menyebut bahwa kasus kekerasan seksual di wilayah Banten, paling banyak terjadi di wilayah Kota Serang.

Sementara yang menjadi korban kekerasan seksual adalah anak dan perempuan berusia 16-17 tahun.

Dari data tahun 2022 hingga tahun 2023, mayoritas yang menjadi korban berkisaran berusia pelajar.

"Sementara untuk usia dewasa ada, tapi tidak terlalu menonjol banyak," ungkapnya.

Sedangkan untuk pelaku, kata dia, rata-rata mayoritas sudah dewasa.

Kemudian untuk mengantisipasi terjadinya kasus kekerasan seksual di Banten.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved