Cerita Kepala Basarnas soal Pesawat Zenith 750 Stol, Belajar Merakit dari Youtube Pakai Mesin Jazz
Kepala Badan SAR Nasional atau Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mempunyai pesawat pribadi Zenith 750 Stol tahun 2019 senilai Rp 650 juta.
Pada tahun 1997 Lulus dari Akademi Angkatan Udara, Henri melanjutkan ke jenjang Pendidikan Sekolah Komando Kesatuan TNI AU (Sekkau).
Setelah selesai, Henri lalu masuk Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Seskoau) tahun 2003.
Pada tahun 2007 ia melanjutkan sekolah di Jerman, yakni di Lehrgang Generalstabs/ Admiralstabsdienst Mit Internationaler Beteiligung (LGAI) Germany
Tahun 2012, ia juga mendapat kesempatan untuk belajar di The Legion Of Merit, Sekolah Staf dan Komando Tentara Nasional Indonesia (Sesko) TNI tahun 2013.
Lalu pada 2015, ia belajar di Amerika yakni di US Air War College (Lemhannas).
Selain memilik riwayat pendidikan yang panjang, Henri juga memiliki pengalaman berkarier yang panjang.
Pada 1997 ia sudah dipercaya menjadi Pa Pok Instruktur Skadud 12 Lanud Pekanbaru
Lalu 1999 menjadi Kadisops Skadud 12 Lanud Pbr Wing 6 Lanud Pekanbaru.
Tiga tahun kemudian, ia diangkat menjadi Danskadud 12 Wing 6 Lanud Pekanbaru.
Barulah pada 2004 ia menjadi Kadisops Lanud Pekanbaru.
Tahun 2005 ia diminta menjadi Pamen Lanud Pbr (Dik Sesko Banding Jerman).
Selanjutnya pada tahun 2007 ia menjadi Dostun Gol IV Seskoau, 2009 diminta menjadi Pamen Mabes TNI (Untuk Atud RI di Washington DC USA) dan 2010 menjadi Atase Udara RI KBRI USA.
Setahun setelahnya, ia menjadi Pamen Bais TNI, Paban I/Renstra Srenaau tahun 2012 dan Paban III/Intelud Spamau 2013.
Tahun 2014, Henri menjadi Danlanud Roesmin Noerjadin selama tiga tahun.
Henri lalu diminta mnejadi Kas Koopsau 2017 dan Pangkoopsau II tahun 2018.
Setahun kemudian menjadi Danseskoau dan 2020 menjadi Asops Kasau.
Hingga akhirnya ia dipercaya menjadi Kepala BASARNAS tahun 2021 sampai sekarang.
Banyak penghargaan telah ia sabet mulai dari Brevet Driver TNI AU, Wing Penerbang TNI AU, Brevet Para TNI AU, Brevet Komando Paskhas, RSAF Wing (Singapura) hingga Pin US AWC (Lemhannas).
Juga SL. Kesetiaan VIII, SL. GOM VII (Aceh), SL. Wira Dharma, SL. Seroja, SL. Dwidya Sistha, Bintang Swa Bhuwana Paksa Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Swa Bhuwana Paksa Nararya, SL. Kesetiaan XXIV dan SL. Kesetiaan XVI
Harta Kekayaan Henri Alfiandi
Berdasarkan data LHKPN yang dilaporkan pada Maret lalu, Henri memiliki harta kekayaan Rp 10,9 miliar.
Sebagian besar kekayaannya bersumber dari kepemilikan lima bidang tanah yang tersebar di Pekanbaru dan Kampar, Riau dengan total nilai Rp 4,8 miliar.
Aset lain yang dimiliki Henri yakni alat transportasi dan mesin dengan total nilai Rp 1 miliar.
Ia juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 452 juta, kas dan setara kas Rp 4,056 miliar, dan harta lainnya Rp 600 juta.
| 2 Wisatawan asal Kota Serang Terseret Ombak di Pantai Cinangka, Basarnas : Satu Selamat, Satu Hilang |
|
|---|
| Kecelakaan Pesawat : Pesawat Terbakar di AS, Pilot dan 3 Penumpang Selamat dari Maut |
|
|---|
| Penumpang Ngamuk dan Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air Diduga Punya Gangguan Jiwa |
|
|---|
| Terbongkar! Motif Penumpang Lion Air Teriak Ada Bom di Pesawat Rute Jakarta-Kualanamu |
|
|---|
| Buntut Ngamuk dan Teriak Ada Bom di Pesawat Lion Air, Penumpang Asal Pematang Siantar Jadi Tersangka |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Zenith-750-STOL.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.