Empat Fakta Warga Aceh Tewas Dikeroyok di Tangerang, Beredar Foto dan Video Penyiksaan Korban

Berikut ini lima fakta warga Aceh tewas dikeroyok di Tangerang. Pelaku diduga oknum anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres)

Editor: Glery Lazuardi
istimewa
Rekonstruksi kasus pembunuhan warga Aceh di Kota Tangerang. Berikut ini lima fakta warga Aceh tewas dikeroyok di Tangerang. Pelaku diduga oknum anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres) 

TRIBUNBANTEN.COM - Berikut ini empat fakta warga Aceh tewas dikeroyok di Tangerang.

Pelaku diduga oknum anggota pasukan pengamanan presiden (paspampres)

Kronologi

Imam Masykur (25), seorang warga Aceh, tewas dikeroyok di Tangerang.

Upaya pengeroyokan itu dilakukan oleh sejumlah orang.

MJ tewas dengan usus terburai

Sebelum meninggal dunia, MJ sempat dilarikan ke rumah sakit.

Pelaku diduga oknum anggota paspampres.

Baca juga: Warga Aceh Tewas Dikeroyok di Kota Tangerang, Keluarga Korban Tuntut Keadilan

Usai kejadian istri korban langsung melaporkan dugaan pembunuhan terhadap suaminya ke Polisi.

Laporan itu tercantum dengan Nomor: LP/B/932/VII/2023/SPKT/POLRES METRO TANGERANG KOTA/POLDA METRO JAYA dugaan tindak pidana pengeroyokan.

Beredar Foto dan Video Korban

Beredar foto-foto dan video korban.

Foto-foto korban, termasuk foto penyerahan mayat korban di RSPAD Jakarta Pusat.

Selain itu, beredar sejumlah viideo yang diduga saat korban mengalami penyiksaan.

Sementara video lainnya, tampak seorang laki-laki warga Aceh menerima telepon dari Imam Masykur.

Dalam video itu, terdengar suara Imam Masykur yang meminta dikirimkan uang sebesar Rp 50 juta.

Dalam percakapan itu, juga terdengar bahwa Imam Masykur menyebutkam bahwa ia sedang dipukuli.

"Neu kirem peng siat 50 juta (tolong kirim uang 50 juta)," ucap pria yang diduga Imam Masykur dengan suara yang terdengar terengah-engah.

Lalu pria yang berrkomunikasi dengan Imam Masykur itu mengatakan tidak ada uang, tapi akan berusaha untuk mencarinya.

"Neu kirem jino aju bueh, meuhan matee lon (kirim terus sekarang ya, kalau tidak mati saya)," begitu suara yang terdengar di akhir percakapan.

Dalam video lain terlihat kondisi tubuh Imam Masykur yang berdarah-darah. Saat itu terdengar dia berulang kali mengatakan "dek kirem peng 50 juta peugah bak mak beuh, abang ka ipoh nyoe (Dek, tolong bilang sama mamak suruh kirim uang 50 juta, abang sudah dipukul).

Keluarga Korban Tuntut Keadilan

Keluarga korban pembunuhan seorang warga Aceh di Kota Tangerang, Banten, menuntut keadilan.

Maidar, istri dari korban, mengaku tidak puas terhadap jalannya penanganan perkara di Polres Metro Tangerang Kota.

Salah satu di antaranya yaitu upaya Polres Metro Tangerang Kota menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan.

Pada Selasa (22/8/2023), rekonstruksi kasus pembunuhan MJ digelar di Mapolres Metro Tangerang Kota.

Polisi menggelar rekonstruksi bukan di tempat kejadian perkara(TKP) melainkan di Mapolres Metro Tangerang Kota.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Manajer Timnas Indonesia oleh Official Timnas Thailand: Sumardji Babak Belur

"(rekonstruksi pembunuhan,-red) digelar di Polres bukan di TKP. Pihak kepolisian hanya menghadirkan sapah satu tersangka dengan menjalani 17 adegan,” kata Maidar dalam keterangan tertulis,Selasa (22/8/2023).

Untuk itu, dia berharap kepada pihak kepolisian agar menangkap pelaku lain yang saat ini masih berkeliaran bebas.

“Saya berharap pak polisi bisa memberikan saya keadilan, dengan menangkap para pelaku lain yang terlibat dalam pembunuhan suami saya,” ujar Maidar.

Sorotan Wakil Rakyat

Anggota DPD RI asal Aceh, H Sudirman atau yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Uma, mengecam penyiksaan yang dilakukan oknum Paspampres terhadap warga Aceh hingga warga tersebut meninggal.

“Tindakan yang dilkakukan oleh Pampaspres terhadap warga Bireuen hingga meninggal dunia merupakan tindakan yang biadap," kata Haji Uma kepada Serambinews.com, malam ini.

Selain itu, Haji Uma juga meminta Presiden Jokowi menindak tegas oknum Paspampres tersebut, dengan memberhentikan dan menghukum dengan seberat-beratnya.

Haji Uma mengatakan, ia mendapatkan informasi ada penyerahan ijazah Imam Maskur dari RSPAD Jakarta Pusat.

Penyerahan jenazah itu dilakukan pada 24 Agustus 2023. Namun, informasi ini baru berkembang pada Sabtu (26/8/2023) malam.

Menurut Haji Uma, dalam berita acara penyerahan jenazah Imam Masykur menyebutkan disebutkan laporan Pomdam Jaya tertanggal 22 Agustus 2023 tentang tindak pidana merampas kemerdekaan seseorang, pemerasan, dan penganiyaan yang mengakibatkan mati, yang diduga dilakukan anggota Paspampres Praka RM dkk (dua orang).

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Warga Aceh Disiksa hingga Tewas di Jakarta, Haji Uma Mengecam, Kasusnya Kini Ditangani POM

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Warga Aceh Tewas Dikeroyok di KotaTangerang, Keluarga Korban Tuntut Keadilan

 

 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved