Miris! Anggota DPRD Ungkap Banyak Kawasan Industri di Banten Tapi Pengangguran Tertinggi se-RI

Anggota Komisi IV DPRD Banten, Anda Suhanda, merasa miris melihat kondisi perekonomian di Provinsi Banten.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
Tribun Pontianak
Anggota Komisi IV DPRD Banten, Anda Suhanda, merasa miris melihat kondisi perekonomian di Provinsi Banten. Menurut dia, banyak kawasan industri berdiri di 'Tanah Jawara', tetapi Banten menjadi peringkat pertama angka pengangguran tertinggi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Anggota Komisi IV DPRD Banten, Anda Suhanda, merasa miris melihat kondisi perekonomian di Provinsi Banten.

Menurut dia, banyak kawasan industri berdiri di 'Tanah Jawara', tetapi Banten menjadi peringkat pertama angka pengangguran.

"Investasi itu harus bisa menekan angka pengangguran. Rasanya hambur investasi besar, tetapi rakyat belum sejahtera," kata dia, kepada TribunBanten.com, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Angka Pengangguran Tertinggi di Indonesia, Harta Pj Gubernur Banten Ternyata Belasan Miliar

Dia menyinggung capaian investasi yang tinggi tapi belum mampu menggeser Provinsi Banten menjadi daerah minim pengangguran.

Diketahui, presentase pengangguran di Provinsi Banten sebesar 7,52 persen atau 448,43 ribu orang dari jumlah 5,97 juta angkatan kerja.

Angka ini membuat Provinsi Banten menduduki posisi pertama tingkat pengangguran nomor satu di Indonesia.

Mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) kerajaan Arab Saudi ini menyayangkan, banyak kawasan indutsri yang berdiri di Banten tetapi belum mampu menyerap optimal pekerja lokal.

Jangan terlena dengan capaian investasi yang besar, karena TPT kita masih diangka 7,25 persen," kata dia.

Untuk itu, dia meminta, Pemerintah Provinsi Banten fokus dalam mengembangkan potensi. Mulai dari potensi pertanian, perkebunan, perikanan dan pariwisata.

"Buat program untuk memanfaatkan potensi itu, karena Banten memiliki apa yang daerah lain tidak punya. Perbanyak inovasi untuk kesejahteraan rakyat," katanya.

Kendati demikian, Anda mengapresiasi upaya Pj Gubernur Banten yang mengusulkan pembuatan peraturan daerah (Perda) tentang penaman modal.

"Tetapi jika perda ini sudah jadi, evaluasi dan pengawasan harus diprioritaskan. Apakah investor sudah menyerap tenaga kerja lokal atau belum," ungkapnya.

Baca juga: Dahsyat! Ini Angka Pengangguran di Kota Cilegon Selama 2 Tahun 8 Bulan

Alasan Banten Tempati Urutan Tertinggi Angka Pengangguran se-RI

Penjabat (PJ) Gubernur Banten, Al Muktabar, mengungkapkan alasan mengapa Banten menempati urutan pertama angka pengangguran tertinggi di Indonesia.

Menurut dia, Banten menjadi tempat tujuan utama pencari kerja.

"Banten menjadi tujuan tempat mencari kerja dari saudara-saudara seluruh Indonesia," kata dia, di kantor PUPR Banten pada Rabu (8/11/2023).

Berdasarkan data BPS per Agustus 2023, tingkat pengangguran terbuka di Banten sebanyak 448.430 atau 7,52 persen dari 5,97 juta angkatan kerja.

Menurut Al Muktabar, pencari kerja di Banten bukan hanya berasal dari 'Tanah Jawara', tetapi juga dari luar kota.

"Jadi tidak hanya ber-KTP Banten. Tetapi itu hak warga negara," ujarnya.

Untuk itu, kata dia Pemerintah Provinsi Banten berupaya memfasilitasi

"Itu kita fasilitasi dan kita tidak setop," ujarnya.

Pemprov Banten bersama Pemerintah Kabupaten/Kota terus berupaya mengurangi angka pengangguran dengan mendorong investasi dan memperbanyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Disebutkan Al Muktabar, realisasi investasi di Banten sudah sesuai target tahun 2023, sebesar Rp 78,64 triliun per Januari hingga September 2023.

"Kita mendorong investasi, kita mendorong UMKM. UMKM ini juga memberi ruang kerja yang besar," ujar Al Muktabar.

Baca juga: Tes SKD CPNS Kemenkumham Banten Senin Ini, 440 Peserta Berebut 34 Formasi

Berdasarkan data BPS, lanjut Al Muktabar, angka pengangguran dari tahun ke tahun menurun.

Meskipun, secara nasional Banten masih paling tinggi.

Untuk itu, dia meminta daerah yang memiliki kawasan industri untuk memaksimalkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat Banten

"Kabupaten Tangerang, Kabupaten Serang menjadi tumpuan kawasan industri, dan itu terus berusaha menyiapkan lapangan kerja, serta mendorong lapangan kerja semakin luas," tandas dia.

Berikut lima daerah tertinggi angka pengangguran:

1. Banten 7,52 persen

2. Jawa Barat 7,44 persen

3. Kepulauan Riau 6,80 persen

4. Jakarta 6,53 persen

5. Maluku 6,31 persen

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved