Bau Gas Kimia PT Chandra Asri

Ini Rincian Korban Terpapar Gas PT Chandra Asri di Cilegon, Totalnya 558 Warga

Ratusan warga di Kota Cilegon, Provinsi Banten, terpapar gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Glery Lazuardi
Engkos Kosasih
Ratusan warga di Kota Cilegon, Provinsi Banten, terpapar gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk. Gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk tercium sejak Sabtu (21/1/2024). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Ratusan warga di Kota Cilegon, Provinsi Banten, terpapar gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk.

Gas kimia dari PT Chandra Asri Pacific Tbk tercium sejak Sabtu (21/1/2024).

Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, tercatat ada 558 warga terpapar, yang terdiri dari 108 anak dan 450 dewasa.

Baca juga: Bau Gas Kimia Berasal dari PT Chandra Asri, Begini Situasi Terkini di Lokasi

Warga yang terpapar ini berasal dari Kecamatan Pulomerak 49 orang, Kecamatan Grogol 21 orang, Kecamatan Ciwandan 283 orang dan Kecamatan Citangkil 25 orang.

Pantauan TribunBanten.com, masih ada dua orang warga yang masih menjalani perawatan medis di Puskesmas Ciwandan. Mereka mengeluhkan sakit kepala dan mual.

Salah satu pasien, Leni (42) warga Lingkungan Pangabuan, Kelurahan Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan mengatakan, menjalani perawatan sejak kemarin.

"Pagi sekira pukul 08.00 WIB ke Puskesmas karena merasakan mual dan muntah-muntah," singkat Leni kepada TribunBanten.com, Minggu (21/1/2024).

Sementara suami Leni, Juli Permana (45) mengatakan, istrinya mencium bau menyengat sekira pukul 06.30 WIB. Kala itu, Leni sedang memasak di dapur.

Baca juga: Dibuka Loker PT Chandra Asri 2024 Penempatan Cilegon, Lulusan D3-S1 Silahkan Daftar, Ini Syaratnya

"Saat membuka pintu istri saya mencium bau menyengat, kemudian pusing, mual dan muntah-muntah," ujar Juli.

Juli menjelaskan, jarak rumah dia dan PT Chandra Asri Pacific Tbk get 15 sekira 200 meter. Sehingga bau tersebut tercium begitu menyengat.

"Istri saya sempat dibawa pulang, terus kambuh lagi. Makanya dibawa ke sini lagi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved