Serang Presiden Jokowi saat Debat, Tsamara Amany Sindir Mahfud MD: Masih jadi Bagian Pemerintah

Politisi Tsamara Amany Alatas mempertanyakan etika cawapres nomor urut 3 Mahfud MD; Anies Baswedan; dan Muhaimin Iskandar yang mereka tunjukkan

Editor: Glery Lazuardi
tribunnews.com
Tsamara Amany. Politisi Tsamara Amany Alatas mempertanyakan etika cawapres nomor urut 3 Mahfud MD; Anies Baswedan; dan Muhaimin Iskandar yang mereka tunjukkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. 

TRIBUNBANTEN.COM - Politisi Tsamara Amany Alatas mempertanyakan etika cawapres nomor urut 3 Mahfud MD; Anies Baswedan; dan Muhaimin Iskandar yang mereka tunjukkan pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Pertanyaan ini dilontarkan Tsamara lantaran debat cawapres kedua beberapa waktu lalu dianggap tidak etis, di mana Gibran Rakabuming dinilai tidak etis karena menyerang cawapres lainnya.

"Kalau saya mau bicara etika dan 'keetisan',  bolehkah saya membalik pertanyaan ini kepada bapak-bapak di sini, dan saya baru sadar ternyata saya dan Grace Natalie; perempuan satu-satunya dari tim Prabowo-Gibran yang ada di meja sini," ujar Tsamara.

Baca juga: Ini Daftar Lengkap 677 Nama Caleg DPRD Kota Tangerang di Pileg 2024

Pernyataan itu disampaikan dalam program Catatan Demokrasi TVOne dengan tajuk “Debat Cawapres Dicap Recehan, Etika Debat Dipertanyakan” Rabu, (24/1/2023).

Tsamara mengatakan, saat debat Profesor Mahfud MD banyak mengkritik Presiden Jokowi dari menyatakan 'food estate' gagal, hingga menyinggung soal hukum yang tajam ke atas, tapi tumpul ke bawah.

"Saya mau tanya Prof. Mahfud itu pembantu presiden loh? Beliau adalah Menkopolhukam, bagian dari pemerintah tersebut. Apakah ietis seorang pembantu presiden, mengkritik pemerintah di mana dia ada di bagian pemerintah tersebut," tanya Tsamara.

Ia lalu menyinggung Muhaimin Iskandar yang merupakan ketua Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang adalah juga bagian dari pemerintah saat ini.

"Apakah etis Gus Muhaimin mengkritik pemerintah saat ini, masih menjadi bagian dari pemerintah saat ini? Saya mau tanya lagi, Pak Tom Lembong. Ketika itu dia menjadi menterinya Pak Jokowi, sekarang menyerang Jokowi dengan soal contekan dan lainnya. Apakah ini etis?" lanjut Tsamara.

Dan terakhir, kata Tsamara, Anies Baswedan dalam debat pertama dan ketiga juga acap kali menyerang Prabowo secara membabi buta.

"Pak Anies ketika diberhentikan presiden Jokowi sebagai menteri, yang menolong dan menjadikan Anies Baswedan menjadi Gubernur Jakarta, namanya Bapak Prabowo Subianto. Pak Anies menyerang membabi buta Pak Prabowo. Orang yang menolong beliau, apakah itu etis?" kata Tsamara.

"Dari sini, saya tanyakan kembali, silakan publik menilai saat ini. Kalau bicara santun-santunan akan banyak hati yang tersakiti saat ini," pungkas dia.

Mahfud MD Ingin Mundur

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku ingin mundur dari jabatannya di Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan, rencana mengundurkan diri dari kursi menteri telah ada sejak debat pertama Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya merencanakan mengundurkan diri itu sebenarnya sudah lama ketika akan mulai debat pertama," ujar Mahfud dalam acara "Tabrak Prof!" di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam.

Mahfud menyampaikan, salah satu alasan ingin mengundurkan diri adalah agar dapat leluasa membuka data dan menyampaikan kritik kepada pemerintah.

"Agar lebih leluasa membuka data sebenarnya, sehingga lebih etis jika saya membaca data-data itu jika saya tidak di pemerintahan," ucap Mahfud.

Baca juga: Tiga Caleg PPP di Serang Banten Membelot dari Ganjar Dukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Rencana mundur pun disebutnya telah menjadi bagian dari kesepakatan awal dengan Ganjar Pranowo, calon presiden (capres) nomor urut 3 yang menjadi pasangannya.

Kendati demikian, Mahfud menunggu momentum yang tepat sembari mempersiapkan masa transisi sebelum akhirnya betul-betul mundur.

"Saya sudah sepakat dengan Pak Ganjar Pranowo untuk saya mundur pada momentum yang tepat sambil membuat masa transisi itu," tuturnya.

Sementara itu, momentum yang tepat tersebut menurutnya masih akan dibahas dengan pimpinan partai politik pengusung beserta tim sukses Ganjar-Mahfud.

Sebagai informasi, pasangan capres-cawapres nomor urut 3 ini diusung oleh empat partai politik, yakni PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura, dan Partai Perindo.

Baca juga: Hasil Survei Capres Terbaru Jelang Debat Keempat, Pilpres 2024 Satu Atau Dua Putaran?

Hormati Presiden Jokowi

Lebih lanjut Mahfud menegaskan, dia tidak dapat meninggalkan amanah yang telah diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) empat setengah tahun lalu begitu saja.

Pada penutupan debat keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024) malam, Mahfud pun menyampaikan terima kasih kepada presiden yang telah memberikan kepercayaan kepadanya untuk menjadi Menko Polhukam.

"Saya berterima kasih kepada Pak Jokowi yang telah mengangkat saya empat setengah tahun lalu sebagai Menko Polhukam dan saya percaya dia punya niat baik untuk rakyat," terangnya.

Niat baik itulah yang membuatnya mau membantu Presiden Jokowi sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Cawapres nomor urut 3 itu juga menyampaikan rencana akan berkomunikasi terlebih dulu dengan presiden sebagai bentuk penghormatan.

"Jadi tidak colong playu (pergi begitu saja,-red), tetapi akan menyampaikan dengan baik-baik, bukan dengan cara meremehkan atau ngambek karena negara ini harus dikelola dengan cara yang indah demi kepentingan rakyat," tambahnya.

Tulisan ini sudah tayang di Kompas.com berjudul Mahfud MD Akui Ingin Mundur dari Menko Polhukam sejak Debat Pertama Pilpres

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/24/120000865/mahfud-md-akui-ingin-mundur-dari-menko-polhukam-sejak-debat-pertama-pilpres?amp=1&page=2&_gl=1*15vaiyj*_ga*YW1wLTZ5TjZfdWVyS3hSeWM2Tl9wRnpvTDlDUmdnTjZwX0tiaGdlMmRvSnFfcURxSHBETk1rZUJkcVBfZU9PYWdHZUE.*_ga_77DJNQ0227*MTcwNjA4NzkyNC40OS4wLjE3MDYwODc5MjUuMC4wLjA.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved