Pilbup Pandeglang
Janji-janji 3 Bakal Cabup Pandeglang usai Jalani Fit and Proper Test Partai Demokrat Banten
Lima nama itu mendaftarkan penjaringan pendaftaran calon kepala daerah Partai Demokrat Banten.
Penulis: Engkos Kosasih | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Lima bakal calon bupati dan wakil bupati Pandeglang telah menjalani fit and propert test yang digelar DPD Partai Demokrat Banten, Kamis (23/5/2024).
Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya dari 10 pendaftar, hanya lima nama yang mengikuti fit and proper test Pilbup Pandeglang 2024.
Lima nama itu mendaftarkan penjaringan pendaftaran calon kepala daerah Partai Demokrat Banten.
Baca juga: Pilbup Pandeglang, Tiga Pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Daftar Via Jalur Independen
Lima nama itu adalah Yoyon Sujana, Fitron Nur Ikhsan, Iing Andri Supriadi, Diana Jayabaya, dan Raden Dewi Setiani.
"Kami sudah mewawancarai mereka," kata Iti.
Menurut dia, sudah ada yang membangun komunikasi untuk berpasangan dan ada juga yang belum.
Setelah fit and proper test, DPD akan menyerahkan nama kelima orang tersebut ke DPP Partai Demokrat.
DPP yang akan mengeluarkan surat tugas kepada bakal calon tersebut.
"Kemudian nanti lebih mengerucut, DPC rekomendasinya ke siapa. Surat tugasnya untuk memastikan komitmen bakal calon dan koalisinya dengan siapa," ucap Iti.
Surat rekomendasi calon bupati Pandeglang di Partai Demokrat akan dikeluarkan DPP pada Agustus 2024.
Namun, Iti mengaku akan mengkaji visi misi dari para bakal calon tersebut.
"Tugas kepala daerah itu tidak mudah. Apalagi dengan sekarang yang pemerintah sudah menetapkan RPJMN, yang tentu ini menjadi catatan penting dalam pelaksanaannya untuk wajib dilaksanakan," ujarnya.
Janji bakal calon
1. Yoyon Sujana
Baca juga: Klan Jayabaya dan Natakusumah Berebut Singgasana di Pilbup Pandeglang 2024
Dia mengaku akan membangun masjid agung di tempat wisata jika terpilih pada Pilkada 2024.
Pembangunan itu untuk menonjolkan jati diri Kabupaten Pandeglang sebagai kota 1.000 ulama sejuta santri.
"Saya akan memperbaiki, meningkatkan sektor-sektor pariwisata dengan sarana religi, seperti ada masjid agung di satu tempat wisata," katanya, Jumat (24/4/2024).
Selain itu, Yoyon juga akan membangun museum kitab untuk memikat wisatawan yang ingin mengetahui peradaban Islam.
"Kita memiliki ikon kota santri dan ulama, tapi belum memiliki museum kitab. Insyaallah saya akan menciptakan museum kitab terindah di Pandeglang," ujarnya.

Yoyon meyakini, kedua hal itu akan berdampak pada pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Pandeglang.
Dia menilai PAD Pandeglang masih sangat kecil sehingga perlu inovasi untuk mendongkraknya.
"Makanya saya bersemangat untuk mencalonkan diri kembali pada pilkada," ucapnya.
Anggota DPRD Banten ini telah mengikuti penjaringan bakal calon bupati Pandeglang di sejumlah partai politik, termasuk Demokrat.
Dia mengungkapkan alasan Kabupaten Pandeglang menjadi daerah tertinggal di Provinsi Banten.
Menurut politikus Partai Golkar ini, faktor utama yang membuat Kabupaten Pandeglang lambat maju adalah APBD yang hanya Rp 1,7 triliun.
Baca juga: Sekilas Tentang Fitron Nur Ikhsan, Bakal Calon Bupati Pandeglang dari Partai Golkar, Segini Hartanya
Angka APBD itu sulit untuk melakukan akselerasi.
Selain itu, aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Pandeglang minim inovasi karena tunjangan kinerja (tukin) dan tambahan penghasilan pegawai (TPP) tidak dibayarkan.
"Jadi ASN kita hari ini etos kerjanya dipandang tidak akseleratif, kenapa? Tukin dan TPP mereka tidak terbayar," kata Fitron di DPD Demokrat Banten, Kamis (23/5/2024).
Padahal, Tukin dan TPP merupakan komponen biaya wajib yang mengikat bagi ASN yang harus diterima setiap bulan.
Fitron meyakini, jika Tukin dan TPP dibayarkan Pemkab Pandeglang setiap bulan, membuat ASN menjadi inovatif.
"ASN Pandeglang itu nanti dengan sumber daya yang ada mereka bisa mikir, mereka bisa berinovasi. Pasti akan ada terobosan untuk menaikkan PAD," ucapnya.
Fitron akan menuntaskan persoalan Tukin dan TPP jika terpilih menjadi bupati Pandeglang pada Pilkada 2024.
"Problem kita hari ini adalah kesejahteraan pegawai yang banyak dikeluhkan, sehingga hal ini menimbulkan berbagai macam persoalan kita akan selesaikan itu," katanya.
3. Iing Andri Supriadi
Iing berpasangan dengan Raden Dewi Setiani.
Pasangan ini memastikan akan melanjutkan pembangunan era kepemimpinan Irna Narulita dan Tanto W Arban.
Baca juga: Harta Iing Andri, Anggota DPRD Pandeglang Ditegur Demokrat Gegara Kerap Promosikan Dimyati
Satu di antara program yang akan dilanjutkan pasangan birokrat dan politikus ini adalah program Jalan Kabupaten Mantap Betul (Jaka Mantul).
Iing menilai program tersebut sangat bermanfaat untuk pemerataan pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Pandeglang.
Apalagi program tersebut sudah sesuai dengan UU Nomor 1 tahun 2022 terkait 40 persen APBD digunakan untuk pelayanan dasar.
"Ini bagian PR saya dengan Teh Dewi ke depan untuk melanjutkan proses percepatan pembangunan di Kabupaten Pandeglang sesuai dengan misi Ibu Irna dan Pak Tanto terkait Jaka Mantul," kata Iing usai mengikuti fit and proper test di DPD Partai Demokrat Banten, Kamis (23/5/2024).
Menurut dia, saat mengikuti fit and proper test, ia dan Dewi sempat ditanya terkait keseriusan menjadi bakal calon bupati dan wakil bupati Pandeglang, infrastruktur pemenangan, serta pemetaan pilkada.
"Partai Demokrat tentu akan mengusung kandidat yang berpotensi menang di Kabupaten Pandeglang. Saya optimistis dapat diusung karena Demokrat rumah saya sendiri," ujarnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.