Sosok Sarifah, Kader PDIP yang Singkirkan Nuraeni dalam Perebutan Kursi DPR RI Dapil Banten 2

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Berikut ini sosok Sarifah Ainun Jariyah, kader wanita PDI Perjuangan yang menang dalam perebutan kursi DPR RI Dapil Banten 2.

Sarifah berhasil menyingkirkan caleg dari Partai Demokrat, Nuraeni yang berstatus sebagai petahana.

Hal itu berdasarkan hasil rekapitulasi suara hasil penyandingan yang dilakukan KPU Banten, suara PDIP yang semula memperoleh 143.703 suara, terkoreksi menjadi 142.154 suara setelah dikurangi 1.549 suara.

Baca juga: BREAKING NEWS Perebutan Kursi DPR RI Dapil Banten II Dimenangkan PDIP, Unggul Tipis dari Demokrat

Sedangkan Partai Demokrat yang semula mendapat 142.279 suara, terkoreksi menjadi 142.129 suara setelah dikurangi sebanyak 150 suara.

Atas hasil tersebut, PDIP unggul 25 suara dari Demokrat. Sehingga satu kursi DPR RI Dapil Banten II dipastikan diduduki oleh caleg PDIP Syarifah Ainun Jariyah.

Sementara, caleg Partai Demokrat Nuraeni selaku calon petahana harus tersingkir dari Senayan.

Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banten telah menyelesaikan amar putusan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan penyandingan suara hasil Pileg 2024.

Dalam putusan tersebut mengharuskan KPU Banten melakukan penyandingan
di 120 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Serang dan Kabupaten Serang.

"Kami telah melaksanakan putusan MK sebagaimana amar putusan," kata Ketua KPU Banten, Mohamad Ihsan kepada wartawan, Sabtu (12/7/2024).

Baca juga: Menakar Peluang Sanuji-Anak Buah Kaesang vs Klan Jayabaya di Pilbup Lebak 2024

Menurut Ihsan, dari proses penyandingan, tersebut, ada beberapa partai politik yang suaranya terkoreksi termasuk dua partai yang tengah bersengketa yakni PDIP dan Demokrat.

"Terkoreksi ada beberapa partai kemarin ada saran perbaikan yang disampaikan Bawaslu kepada KPU Kota Serang sehingga ada terkoreksi dan terekap," katanya.

Setelah ini, lanjut Ihsan, pihaknya akan menyampaikan hasil rekapitulasi suara pasca penyandingan tersebut ke KPU RI.

"Nanti KPU RI akan menjadwalkan rekap secara nasional kita tunggu jadwal yang nanti disampaikan," pungkasnya.

Profil dan sosok Sarifah

Sarifah Ainun Jariyah adalah seorang ibu sekaligus poitisi yang kerap disapa Teh Ifah.

Sebelumnya, Teh Ifah terpilih sebagai anggota DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur.

Namun begitu, ia sempat vakum dalam dunia politik karena fokus pada kehamilannya yang mengandung anak kembar.

"Saya vakum setelah hamil pertama pada 2015. Saya melahirkan langsung kembar tiga," katanya di kantor TribunBanten.com, Selasa (28/3/2023).

Namun, ketiga bayinya meninggal dunia setelah lahir.

Pada 2016, perempuan kelahiran Balikpapan 23 April 1987 ini kembali hamil.

"Setahun setelahnya, saya kembali melahirkan bayi kembar tiga. Alhamdulillah sampai sekarang sudah besar, cowok dan cewek," ucapnya.

Setelah melahirkan, perempuan berkulit putih ini mencoba berwiraswasta dan menjadi ibu di rumah.

Namun, hasratnya untuk terjun di dunia politik kembali bergairah.

Apalagi, menurut Teh Ifah, harus bergelut di bidang politik untuk mengubah sesuatu menjadi lebih baik.

"Passion saya di bidang politik karena sejak SD sudah dididik ayah saya yang merupakan ketua partai politik," kata anak kelima dari delapan bersaudara ini.

Keinginan maju di dunia politik pun bersambut dengan adanya tawaran untuk menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan.

Satu di antara alasannya memilih PDI Perjuangan karena mengidolakan sang ketua umum, Megawati Soekarnoputri.

Bahkan, Teh Ifah bercita-cita ingin seperti putri Presiden Soekarno itu yang tidak hanya menjadi ketua umum partai besar, tetapi juga pernah menjadi Presiden. 

"Ibu Megawati itu cerdasnya luar biasa saat kita bertemu secara langsung," ucapnya.

Setelah melalui penjaringan bakal calon anggota legislatif, Teh Ifah mendapat tugas untuk meraih suara di Banten.

"Saya diperintahkan partai untuk Dapil Banten 2 karena pernah sempat di Banten," ujarnya.

Sudah lebih dari setahun ini Teh Ifah bolak-balik Serang, Cilegon, Jakarta, dan Bandung.

Di daerah pemilihannya, Teh Ifah fokus di bidang pendidikan dan penanganan penurunan angka stunting, serta program meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

"Menurut saya, semua bermuara dari pendidikan. Saya sudah turun ke lapangan untuk membantu masyarakat," katanya.