Guru Cabuli Murid di Lebak

Wali Murid Korban Pencabulan Oknum Guru SD di Sobang Dampingi Proses BAP Anaknya di Polres Lebak

Sebanyak 9 orang tua murid korban pencabulan oknum guru di Kecamatan Sobang mendampingi anaknya di Polres Lebak, Selasa (14/1/2025).

|
Penulis: Misbahudin | Editor: Abdul Rosid
Misbahudin/TribunBanten.com
Sebanyak 9 orang tua murid korban pencabulan oknum guru di Kecamatan Sobang mendampingi anaknya di Polres Lebak, Selasa (14/1/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sebanyak 9 orang tua murid korban pencabulan oknum guru di Kecamatan Sobang mendampingi anaknya di Polres Lebak, Selasa (14/1/2025). 

Pantauan TribunBanten.com, para orang tua murid tengah mendunggu anaknya yang tengah di BAP Satreskrim Polres Lebak di Mapolres Lebak.

Salah satu orang tua korban yang enggan disebutkan namanya mengatakan, dirinya berada di Polres Lebak sekira pukul 00.00 WIB.

Baca juga: Orang Tua Korban Pencabulan Guru SD di Lebak Sebut Pihak Sekolah Minta Siswa Tutup Mulut

Orang tua korban lainnya, inisial MN mengaku sangat terpukul atas kejadian yang dialami anaknya itu. 

"Sedih pak, anak saya diperlakukan seperti itu. Siapa coba orang tua yang mau menerima anaknya dibegitukan," katanya. 

Ia meminta kepada pihak kepolisian, untuk menghukum berat oknum guru honorer itu. 

"Harapannya ingin dihukum pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," tegasnya. 

Masih di tempat yang sama, orang tua korban lainnya mengaku hancur atas kejadian yang dialami anaknya itu. 

"Saya sangat sayang sama anak saya, saya kasian sama anak saya," ungkapnya sambil menangis. 

"Saya khawatir anak saya trauma dengan kejadian yang dialaminya," sambungnya. 

Dia berharap, kepada kepolisian menghukum berat pelaku.

"Saya minta polisi menghukum berat pelaku, karena kami sebagai orang tua sangat kesal dan geram," tegasnya. 

Ditempat yang sama, orang tua korban yang enggan disebutkan namanya mengaku anaknya Shok dari kejadian itu. 

Oleh karena itu, dia meminta Kapolres Lebak menghukum berat pelaku.

"Harus dihukum berat, tidak boleh ada toleransi sedikit pun. Karena kami sebagai orang tua sangat terpukul," tegasnya. 

Pihak Sekolah Minta Murid Tutup Mulut

AJ, orang tua siswa korban pencabulan guru SD inisial WE  menyebut, pihak sekolah meminta korban korban untuk tutup mulut.

Bahkan, kata dia, pihak sekolah berencana menyelesaikan kasus pencabulan tersebut dengan cara musyawarah.

Hal itu diungkapkan AJ saat dikonfirmasi TribunBanten, Selasa (14/1/2025). 

"Harusnya mereka bilang kalau sudah tahu ke walimurid, jangan sampai hal seperti ini dibiarkan," katanya. 

"Malah guru-guru meminta untuk jangan bilang sama orang tua dulu, karena mau ada musyawarah," sambungnya. 

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada Dinas Pendidikan Lebak untuk segera mengevaluasi guru yang mengajar di sekolah tersebut. 

"Ini penting, karena ini berkaitan dengan citra pendidikan di Lebak," tegasnya. 

Belasan Kali Cabuli Siswa

AJ mengungkapkan, aksi bejat WE terhadap anaknya dilakukan sebanyak 4 kali.

Bahkan, kata AJ, ada korban yang belasan kali dicabuli pelaku. 

"Ada juga yang sudah 14 kali dicabuli oleh si pelaku itu," ujarnya. 

Kejadian tersebut membuat para orangtua termasuk dirinya merasa terpukul.

"Perasaan saya sangat terpukul. Tapi tidak hanya keluarga saya, tapi semua orang tua korban," ucapnya. 

Modus olahraga Jepang

AJ  menjelasakan, pelaku menggunakan modus olarga Jepang kepada para korban.

Sebab, WE sendiri diketahui sebagai seorang guru olahraga.

"Itu modus pelaku ke para siswa olahraga Jepang," kata AJ saat dikonfirmasi TribunBanten.com, Selasa (14/1/2025).  

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved