Cerita Warga Wanasalam Lebak soal Konflik Lahan dengan PT MII, Minta Presiden Prabowo Turun Tangan

Begini kisah empat kampung di Desa Sukatani, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten yang bertahan di tanah negara sejak tahun 1970.

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Misbahudin
Ada empat kampung di Desa Sukatani, Kecamatan Wanasalam, Lebak, Banten yang bertahan di tanah negara sejak tahun 1970, Senin (27/1/2025). 

Hal itu bermula saat kemunculan gerbang yang dibuat PT MII dengan tulisan wisata. 

Bahkan, warga tidak mengetahui alasan PT MII mengusir warga.

Akan tetapi, dugaan sementara PT MII berencana akan membuat tambak udang di tanah yang saat ini ditempati warga

"Saya dan warga lahir dan tinggal di sini, sampe punya anak dan cucu," kata AM saat ditemui TribunBanten.com, di rumahnya, Minggu (26/1/2025).

AM merasa tinggal di Desa Sukatani, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten seperti warga negara yang terasingkan di tanah negara. 

AM juga berharap kepada Presiden Prabowo Subianto, agar dapat membantu nasib para warga yang saat ini terancam di usir dari tanah negara oleh PT MII

"Tolong bantu kami Pak Prabowo kami juga  warga Indonesia, punya hak yang sama untuk hidup dan mendapat perlindungan hukum," ujarnya. 

Bahkan para warga termasuk dirinya juga pernah mendapat ancaman dan teror dari pihak perusahan PT MII, dengan cara menakut nakuti warga dengan menggusur rumahnya menggunakan alat berat.

"Saya ditakutin, rumah mau didoser. Kejadiannya itu tahun 2023," ucapnya. 

Meski adanya ancaman berupa penggusuran, warga akan tetap bertahan di tempat yang sudah berpuluh-puluh tahun mereka tinggali itu.

Lantaran mereka sudah memiliki surat harapan sejak tahun 1970.

Bahkan, 30 KK yang saat ini ada akan tetap bertahan dan melakukan perlawanan. 

"Abah te narima (Abah tidak terima) Abah dan warga lainnya akan tetap bertahan jeng ngalawan (dan melawan)," tegasnya.

Saat penggusuran lahan, warga yang tidak mendapat pemberitahuan atau musyawarah. 

Baca juga: Desa Cipedang Wanasalam Lebak Dilanda Banjir Parah: 560 KK Terdampak!

"Ladang yang kami tanami jagung, ubi hingga kangkung langsung digusur tanpa ada ganti rugi," sambungnya.

Para warga berharap kepada pemerintah daerah dan Provinsi Banten, untuk segera memberikan solusi yang dialami 4 kampung tersebut. 

"Wayahna kami Bantuan (mohon kami untuk di bantu) Bapak/Ibu yang terhormat," ucapnya. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved