Pencabulan di Cikande

Begini Jurus Polsek Cikande untuk Cegah Tindak Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Kapolsek Cikande, AKP Tatang mengatakan program 'Ngariung Iman Ngariung Aman' terbukti efektif mengurangi tindak pidana kejahatan, kekerasan seksual.

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Ade
Kapolsek Cikande, AKP Tatang saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (1/2/2025). 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap anak, Polsek Cikande gencar menjalankan program 'Ngariung Iman Ngariung Aman' yang digagas oleh Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko.

Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang, Sepanjang Tahun 2024 telah terjadi 64 kasus kekerasan terhadap anak

Pekerja sosial pada Dinsos Kabupaten Serang, Muhammad Fariz Wajdi, mengatakan, dari 64 kasus tersebut semuanya merupakan kasus kekerasan seksual.

Baca juga: Komnas PA Banten Soroti Maraknya Kasus Pelecehan Seksual dan Pencabulan Anak di Lebak

Adapun untuk sebaran wilayahnya, kata dia, didominasi di wilayah Serang Timur.

"Kebanyakan mayoritas di Serang Timur, seperti Kecamatan Cikande, Cikeusal, Kragilan, dan Kopo," ujarnya kepada TribunBanten.com, belum lama ini.

Menanggapi itu, Kapolsek Cikande, AKP Tatang, mengatakan, program 'Ngariung Iman Ngariung Aman' telah terbukti efektif untuk mengurangi tindak pidana kejahatan, termasuk kekerasan seksual terhadap anak

Ia mengatakan, program 'Ngariung Iman Ngariung' dapat dijadikan sarana untuk sosialisasi dengan masyarakat. 

 

 

"Jadi saya sebagai Kapolsek akan mengajak seluruh komponen masyarakat,  seperti Kepala Desa, Forum RT, Forum RW, dan seluruh komponen, untuk sama-sama mensosialisasikan dan menjaga kekhawatiran kita terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak itu terjadi," ujarnya kepada TribunBanten.com,  saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (1/2/2025).

"Artinya bukan hanya kita (kepolisian) yang aktif memberikan sosialisasi, tapi juga seluruh komponen harus bersama-sama saling menjaga," sambungnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Serang itu menjelaskan, bentuk penerapan program tersebut dilakukan secara spontanitas, dengan cara berkomunikasi langsung dengan masyarakat. 

"Jadi kita bisa ngobrol di pos ronda, balai posyandu, balai desa, warung-warung, pangkalan ojek, ataupun tempat tongkrongan-tongkrongan warga lainnya," ucapnya. 

"Dan saat ini, karena baru menjabat sebagai Kapolsek, saya sedang masif menjalankan silaturahmi terutama ke Kepala Desa, Forum RT, dan Forum RT."

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved