Soroti Kasus Pelecehan Seksual dan KDRT Marak Terjadi, Polres Lebak Didemo Mahasiswa Perempuan
Keluarga Mahasiswa Lebak Perempuan (Kumalawati) menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Lebak, Kamis (13/3/2025).
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Mahasiswa Lebak Perempuan (Kumalawati) menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Lebak, pada Kamis (13/3/2025).
Dalam aksinya mereka menyoroti maraknya kasus pelecehan seksual dan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terjadi di Kabupaten Lebak.
Atas kondisi itu, mahasiswa perempuan di Lebak meminta kepada aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini Polres Lebak, untuk serius menangani tingginya kasus pelecehan seksual dan KDRT di Lebak.
Korlap aksi Ayu Lestari menyampaikan, aksi yang mereka lakukan sekarang ini bukan aksi seremonial semata, melainkan langkah awal dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di Lebak.
"Sebagai perempuan kami sangat perihatin melihat kondisi sekarang ini terjadi di Lebak. Sehingga mendorong kami turun ke jalan, membela perempuan yang dilemahkan," katanya.
Ayu menyebutkan, berdasarkan data terdapat 134 kasus kekerasan terhadap perempuan yang terjadi di Kabupaten Lebak.
Akan tetapi, dari 134 kasus yang terjadi baru 32 kasus yang diproses melalui jalur hukum.
Sedangkan terdapat 41 kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) selesai melalui mediasi tanpa adanya proses hukum.
Bahkan, kata Ayu, masih banyak kasus yang belum tertangani secara optimal, baik karena kendala hukum maupun ketakutan korban untuk melapor.
"Makanya kami meminta kepada Kapolres Lebak dan pemerintah daerah, untuk lebih serius menangani kasus pelecehan seksual maupun kasus KDRT yang terjadi Lebak," ujarnya.
"Jangan sampai kasus pelecehan seksual dan KDRT, ini hanya dijadikan isu biasa dan tidak ditindak secara serius oleh APH dan pemerintah daerah," sambungnya.
Baca juga: DPRD Instruksikan Pemkab Lebak Bentuk Timsus, Cegah Kasus Pelecehan Seksual dan Pencabulan Anak
Kumalawati juga meminta kepada Polres Lebak agar transparan dalam mengusut tuntas para pelaku pelecehan seksual maupun KDRT.
"Karena kenapa? Karena pihak kepolisian memiliki peran strategis dalam melakukan penindakan terhadap para pelaku," katanya.
"Maksudnya, jangan sampai kasus pelecehan seksual dan KDRT ini ada musyawarah, atau lobi-lobi. Kalau begitu nanti pelaku tidak akan jera dan masih bebas bergentayangan," sambungnya.
Baca juga: Marak Kasus Pencabulan dan Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Polres Lebak Akan Lakukan Ini
Begini Kondisi PDAM Lebak Usai Direktur dan Dewas Jadi Tersangka Kasus Korupsi 15 Miliar |
![]() |
---|
Alat Perekaman e-KTP di Tiga Kecamatan di Lebak Rusak, Komisi I DPRD Blak-blakan soal Pengadaan |
![]() |
---|
Sepanjang Tahun 2025, Ada 29.577 orang warga Lebak Ajukan Pindah ke Luar Daerah, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Alat Perekaman e-KTP di 3 Kecamatan di Lebak Rusak, Disdukcapil : Layanan Pembuatan e-KTP Terdampak |
![]() |
---|
22 Ribu Warga Lebak Belum Punya e-KTP, Disdukcapil Gencarkan Pelayanan Jemput Bola |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.