Wujud Nyata Peduli Lingkungan, Bank Sampah Dedikasi Mampu Kurangi 2 Ton Sampah Per Bulan di Balaraja

Keresahan terkait masalah sampah tersebut turut di rasakan oleh sekelompok pemuda di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Ade Feri Anggriawan
BANK SAMPAH - Bank Sampah Dedikasi di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Minggu (13/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG - Sampah yang berserakan masih menjadi permasalahan serius bagi masyarakat selama ini.

Kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya, kerap menimbulkan dampak bencana dan menjadi sarang hama penyakit.

Keresahan terkait masalah sampah tersebut turut di rasakan oleh sekelompok pemuda di Desa Saga, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bebas dari sampah, pada tahun 2020 mereka mendirikan Bank Sampah Dedikasi.

Bank Sampah Dedikasi ini dijalankan oleh 15 anggota, dengan menawarkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Baca juga: Kisah Edwar Afriatna, Pengusaha Muda Asal Tangerang Raup Puluhan Juta Sebulan dari Sampah Plastik

Warga bisa menabung, bersedakah, dan menjual sampahnya ke bank sampah tersebut.

Wakil Ketua Bank Sampah Dedikasi, Sandy Hutomo mengatakan, sejauh ini pihaknya baru bisa menampung sampah dari dua komplek perumahan yang ada di sekitarnya.

Dari situ sampah yang berhasil dikurangi mencapai 2 ton per bulan.

"Setiap Minggu, kita keliling ke setiap RT untuk mengangkut sampah non organik yang milik warga," ujarnya kepada TribunBanten.com, Minggu (13/7/2025).

"Untuk jumlahnya rerata per bulan itu sampah yang kita angkut berkisar 1-2 ton per bulan," sambungnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk warga yang menabung sampah, baru bisa menikmati hasilnya setelah satu tahun.

Baca juga: Negara Rugi Rp 21,6 Miliar, Buntut Kasus Korupsi Sampah di Tangsel: Begini Kasusnya

Adapun untuk yang menggunakan sistem sedekah sampah, hasilnya akan disalurkan ke kegiatan bakti sosial, seperti bantuan ke warga terdampak bencana alam, pembangunan masjid, dan bantuan bagi anak yatim.

"Tapi untuk warga yang menjual, kita beli dengan harga kisaran Rp 500 - Rp 4.000 tergantung jenis sampahnya," ucap Sandy.

"Dan Itu juga kita bayar paling lambat satu Minggu setelah disetorkan," jelasnya.

Ia mengaku, meski keuntungan dari Bank Sampah tidak fantantis, namun pihaknya tetap bersemangat dan antusias demi mewujudkan lingkungan yang bersih.

"Omzetnya itu untuk saat ini kisaran Rp 1,5 juta - Rp 5 juta sebulan. Dan itu 50 persennya untuk pegembangan bank sampah, 30 persen untuk operasional, dan sisanya baru untuk reward anggota," kata Sandy.

"Kalau di rata-rata per bulan masing-masing itu dapatnya Rp 50 ribu - Rp 100 ribu," jelasnya.

Ia berharap, ke depan bank sampah dedikasi dapat lebih berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi daerah.

"Harapan kita ke depan, kita tidak hanya mengangkut sampah dari dua perumahan saja. Mudah-mudahan bisa lintas desa, kecamatan, hingga tingkat kabupaten," ucapnya.

"Supaya lingkungan kita lebih bersih, nyaman, dan bagi masyarakat yang menjadi nasabah kita juga bisa mendapatkan rupiah dari sampah," tandasnya.

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved