Ratusan Siswa di Sleman Keracunan Jelang Perayaan HUT ke-80 RI Usai Menyantap Menu MBG, Kini Disetop

Ratusan siswa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap sajian makan bergizi gratis (MBG).

Editor: Ahmad Tajudin
Tribun Jogja / Ahmad Syarifudin
KERACUNAN MBG: Sejumlah siswa SMP di Mlati Kabupaten Sleman dibawa ke Puskesmas Mlati II pada Rabu (13/8/2025). Mereka bergejala mual diare hingga pusing Rabu pagi diduga akibat mengonsumsi menu MBG pada sehari sebelumnya. 

TRIBUNBANTEN.COM - Ratusan siswa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap sajian makan bergizi gratis (MBG).

Para siswa yang keracunan di Sleman adalah siswa di tiga SMP di Kecamatan Mlati, yakni SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Muhammadiyah 1 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

MBG adalah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi dan sumber daya manusia di Indonesia. Program ini menyasar berbagai kelompok, terutama Peserta didik (mulai dari PAUD hingga SMA), balita, ibu hamil dan menyusui.

Tujuan utama dari program MBG adalah untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan harapan dapat menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

Atas adanya kasus tersebut, Polresta Sleman bergerak cepat menangani kasus keracunan massal yang dialami ratusan siswa, diduga setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca juga: Terjadi Lagi, 342 Siswa di Bandung Keracunan usai Santap Menu Makanan Bergizi Gratis

Sejauh ini, polisi telah mengambil sampel menu makanan untuk diperiksa di Laboratorium Forensik (Labfor) Semarang dan memeriksa dapur penyedia menu MBG

"SPPG di Mlati kita baru interogasi," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setianto Erning Wibowo, dikutip dari TribunJogja.com.

Menurut dia, penyedia menu MBG sejauh ini bersikap kooperatif.

Saat ini sampel makanan, yang dikonsumsi para siswa juga telah diambil untuk diuji di Labfor Semarang.

Sampel makanan yang diambil adalah rawon berikut bumbunya. Kemudian makanan lain seperti sayur dan buah yang turut disajikan di menu MBG, termasuk memeriksa muntahan dari siswa. 

Pemeriksaan ini penting untuk mengetahui penyebab ratusan siswa mengalami keracunan.

Berdasarkan pengalaman, hasil pemeriksaan uji Labfor ini membutuhkan waktu sekira satu bulan.

Baca juga: Belasan Siswa di Cianjur Keracunan Diduga dari MBG, Bupati Wahyu Ferdian: Sedih dan Kaget

Pemeriksaan sampel makanan juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan. 

"Sampel sekarang lagi diperiksa di Dinas Kesehatan dan Lab kami. Kami padukan, nanti hasilnya seperti apa," katanya. 

"Kalau itu ada unsur kesengajaan atau ada unsur pidanya, maka kita akan proses," imbuh Edy. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved