Makan Bergizi Gratis
Program MBG di SDN 02 Kota Serang Lancar, Tapi Siswa Lebih Antusias saat Ganti Dapur, Ini Alasannya
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 02 Kota Serang, Provinsi Banten berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari para siswa.
Penulis: Ahmad Haris | Editor: Ahmad Tajudin
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG – Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 02 Kota Serang, Provinsi Banten berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari para siswa.
Program yang diluncurkan pemerintah ini bertujuan untuk meningkatkan gizi dan konsentrasi belajar anak-anak sekolah dasar.
Penanggung jawab (Pj) MBG SDN 02 Kota Serang, Moh. Fakhru Mudzakir menjelaskan, bahwa program tersebut sudah dimulai sejak Maret 2025 dan terus berlanjut hingga kini.
“Kalau MBG di SD kita sudah berjalan sejak Maret 2025. Sampai sekarang Alhamdulillah lancar,” ujar Fakhru Mudzakir, Jumat (7/11/2025).
Baca juga: Wakil Wali Kota Serang Agis Cicipi Menu MBG, Pastikan Kualitas Gizi dan Rasa Makanan
"Awalnya dapur MBG kita berada di SPPG Abdul Hadi sampai Oktober. Nah, mulai bulan ini pindah ke SPPG Cipare 2 Benggala, supaya lebih dekat dengan sekolah. Informasinya, setiap kelurahan akan memiliki satu dapur MBG," lanjut Fakhru.
Ia menambahkan, ada 426 porsi makanan bergizi yang disiapkan setiap hari untuk para siswa.
“Dua porsi di antaranya untuk kepala sekolah dan Pj MBG,” ujarnya.
Menurut Fakhru, respon siswa sangat positif dan unik, karena mereka terlihat antusias saat menerima makanan bergizi tersebut.
"Alhamdulillah, sejak pindah dapur ini, makanan jadi lebih baik, lebih enak, itu yang saya tahu dari anak-anak," katanya.
Fakhru menyebut, tidak semua siswa SD suka dengan sayur. Untuk itu, para guru SDN 02 Kota Serang memberi pemahaman kepada para siswa, tentang pentingnya sayur untuk penambah gizi.
"Kita kasih tahu anak-anak, bahwa makan sayur itu penting," ucapnya.
Baca juga: Teks Doa Upacara Hari Pahlawan Nasional 10 November, 3 Contoh Ini Cocok Dijadikan sebagai Referensi
Ia juga mengungkapkan, selama enam hari sekolah dalam satu minggu, ada satu hari khusus bagi SPPG menghadirkan menu makanan ringan, mulai dari snack seperti roti, biskuit, kacang dan susu.
"Itu yang bikin siswa antusias, mereka justru senang dengan adanya makanan snack," tutup Fakhru.
Sejarah & Latar Belakang MBG
Gagasan MBG sudah ada sejak tahun 2006, sebagaimana diungkap oleh Hashim Djojohadikusumo bahwa Prabowo sudah memikirkan program tersebut belasan tahun sebelum akhirnya diluncurkan.
Setelah dilantik sebagai Presiden (periode 2024–2029), Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memasukkan MBG sebagai salah satu janji kampanye yang menjadi prioritas pemerintahan.
Baca juga: Tribun Banten English Speech Competition 2025, Ajang Unjuk Bakat Siswa SMA/SMK se-Provinsi Banten
Tujuan Program MBG
Program MBG memiliki beberapa tujuan strategis:
1. Menangani masalah gizi & stunting
Memberikan asupan gizi yang cukup bagi anak-anak dan ibu hamil untuk mengurangi prevalensi gizi buruk (termasuk stunting).
2. Meningkatkan kesehatan dan kualitas SDM
Prabowo menyebut MBG sebagai investasi untuk masa depan bangsa, dalam rangka membangun sumber daya manusia yang sehat dan produktif demi visi Indonesia Emas 2045.
3. Meringankan beban ekonomi keluarga
Dengan menyediakan makanan bergizi gratis di sekolah dan untuk ibu hamil, diharapkan mengurangi beban biaya makan bagi keluarga.
4. Pencapaian akses yang merata
Menargetkan agar seluruh anak di Indonesia dan ibu hamil bisa mengakses makanan bergizi gratis pada akhir tahun 2025.
Pelaksanaan MBG
Program ini resmi diluncurkan 6 Januari 2025, sebagai bagian dari upaya memenuhi janji kampanye dan sebagai proyek besar dalam 100 hari pemerintahan, walaupun mulai sebelum masa 100 hari berlalu.
Mulanya direncanakan Rp 15.000 per porsi, tetapi dikurangi menjadi Rp 10.000 karena pertimbangan anggaran dan kondisi keuangan negara.
Pemerintah menyatakan bahwa Rp 10.000 sudah cukup untuk memenuhi mutu dan gizi.
MBG Sudah diterapkan di banyak provinsi sejak Januari 2025.
Pada beberapa laporan, disebutkan sudah menjangkau 38 provinsi pada awal pelaksanaan.
Menyasar anak-anak sekolah dan ibu hamil, pemerintah menargetkan 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025.
| Wakil Wali Kota Serang Agis Cicipi Menu MBG, Pastikan Kualitas Gizi dan Rasa Makanan |
|
|---|
| Antisipasi Keracunan MBG di Kabupaten Tangerang, Dinkes Terapkan Protokol Keamanan Pangan Berlapis |
|
|---|
| Ahmad Nuri Tinjau Program MBG di Sekolah, Pastikan Menu Makanan Aman dan Higienis untuk Siswa |
|
|---|
| Ahli Gizi SPPG Warunggunung Mengundurkan Diri, Jadi Alasan MBG Dihentikan Sementara |
|
|---|
| Pemkot Tangsel Tegaskan Siap Bantu Pendampingan Seluruh SPPG yang Belum Kantongi Izin SLHS |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.