Perumdam Tirta Madani Putus 700 Sambungan, Tunggakan Pelanggan Tembus Rp3 Miliar

Perumdam Tirta Madani Kota Serang mencatat tunggakan pelanggan mencapai Rp3 miliar hingga 2025. Sebanyak 700 sambungan air diputus.

Penulis: Muhamad Rifky Juliana | Editor: Abdul Rosid
Muhamad Rifky Juliana/TribunBanten.com
Direktur Perumdam Tirta Madani, Arif Setiawan - Perumdam Tirta Madani Kota Serang mencatat tunggakan pelanggan mencapai Rp3 miliar hingga 2025. Sebanyak 700 sambungan air diputus karena pelanggan tak tertib membayar. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Madani menghadapi dilema akibat banyaknya pelanggan yang masih menunggak pembayaran tagihan air.

Hingga tahun 2025, total tunggakan pelanggan tercatat mencapai sekitar Rp3 miliar.

Kondisi ini membuat perusahaan terpaksa mengambil langkah tegas dengan memutus lebih dari 700 sambungan pelanggan yang tidak tertib membayar.

Baca juga: Respons DLH Serang Terkait Keberadaan TPS Diduga Ilegal yang Dikeluhkan Warga Lebak Wangi

Direktur Perumdam Tirta Madani, Arif Setiawan, mengatakan, persoalan tunggakan ini menjadi dilema tersendiri karena perusahaan harus menyeimbangkan antara misi sosial dan misi bisnis.

“Dari total pelanggan, sekitar 30 persen atau sekitar dua ribu pelanggan masih memiliki tunggakan. Ada yang menunggak satu tahun, lalu membayar dua bulan, kemudian menunggak lagi. Jadi tidak pernah benar-benar selesai. Nilai piutangnya sekarang sekitar tiga miliar rupiah,” ujar Arif, Kamis (13/11/2025).

Menurut Arif, sebagian besar pelanggan yang menunggak berasal dari kawasan permukiman.

Sebagai bentuk penegasan, pihaknya telah melakukan tindakan tegas berupa penutupan hingga pembongkaran sambungan air.

“Sudah banyak yang kami tutup, sekitar 700 sambungan. Itu bentuk penegasan bagi pelanggan yang tidak tertib membayar,” katanya.

Arif mengungkapkan, berbagai alasan kerap disampaikan pelanggan, mulai dari jarak tempat pembayaran yang jauh hingga pasokan air yang tidak stabil akibat kebocoran pipa.

Meski begitu, Perumdam Tirta Madani terus berupaya mempermudah sistem pembayaran agar pelanggan tidak lagi memiliki alasan untuk menunda kewajibannya.

“Sekarang pelanggan bisa membayar lewat BJB, Indomaret, Alfamart, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, bahkan KUD. Semua sudah kami kembangkan untuk memudahkan pelanggan,” jelas Arif.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved