Orang Tua Siswa MTs di Lebak Pertanyakan Adanya Dugaan Pemotongan PIP: Uang Disetorkan ke Kepsek

MTs Azahra di Desa Tambak Baya, Warunggunung, Kabupaten Lebak, diduga melakukan pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP) para siswa.

|
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Misbahudin
Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Azahra di Desa Tambak Baya, Kacamata Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, diduga melakukan pemotongan terhadap dana Program Indonesia Pintar (PIP) para siswa. 

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Azahra di Desa Tambak Baya, Kacamata Warunggunung, Kabupaten Lebak, Banten, diduga melakukan pemotongan terhadap dana Program Indonesia Pintar (PIP) para siswa. 

Jumlah PIP siswa yang dipotong oleh pihak sekolah kurang lebih sebanyak 24 orang.  

Salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya mempertanyakan, soal pemotongan PIP anaknya tersebut sebesar Rp150 ribu dari Rp750 ribu. 

Baca juga: Sebut Kemenangannya di Pilpres Ada Faktor Anies, Prabowo: Nilai 11 dari 100 Bikin Emak-emak Kasihan

Terlebih, orang tua siswa tidak diberikan alasan jika PIP anaknya itu dipotong oleh pihak sekolah. 

"Dapat uang, terus dipotong aja kan sama pihak sekolah Rp150 ribu, ngasih Kepsek Rp20 ribu, sisanya itu Rp580 ribu" katanya saat ditemui di rumahnya, Senin (29/9/2025). 

Sola adanya pemotongan PIP, orang tua tidak dilibatkan jika untuk bangunan sekolah. 

"Hente aya (enggak ada). Kalau buat bangunan sekolah mah tidak apa-apa, asal jelas dan transparan pihak sekolahnya," ucapnya.

"Tapi kalau tiba-tiba, kaget juga sih," sambungnya. 

Menurutnya, pencarian PIP dilakukan melalui pihak sekolah, tanpa melalui orang tua siswa. 

"Langsung sama sekolah katanya, gak kaditu (enggak ke sena)," ujarnya. 

Saat dikonfirmasi, guru MTs Azahra membenarkan, pihak sekolah memotong dana PIP.

Namun, terkait alasan adanya pemotongan PIP dirinya tidak mengetahui, lantaran uang tersebut langsung diberikan kepada Kepala Sekolah (Kepsek). 

"Tidak tahu, soalnya saya mah cuma nganter siswa ngambil ke Bank nya dipotong uangnya, langsung disetorkan uangnya ke Kepsek," ujarnya dalam  sambungan telepon. 

Menurutnya, keterangan dari Kepsek, bahwa uang yang dipotong tersebut untuk nambahin uang pembangunan sekolah. 

"Kalau beliau katanya buat benerin atap sekolah," ujarnya.

Ia menyebut, jumlah siswa yang dipotong ada sebanyak 24 siswa masing-masing bervariasi, kelas dua dipotong Rp150 ribu, kelas tiga Rp300 ribu. 

"Sama sih, semuanya Rp150 ribu, kalau kelas tiga kan buat  ijazah," katanya. 

TribunBanten.com berupaya untuk mengkonfirmasi Kepsek MTs Azahra, namun dijawab oleh Ketua Umum LSM Kobra Banten mengaku sebagai saudara Kepsek MTs Azahra. 

Baca juga: BBM Langka, Warga Kota Tangsel Banten Gugat Bahlil, Pertamina dan Shell ke PN Jakpus

"Jadi gini, Pak Kepsek kan saudara saya, saya minta waktu sampai besok," ujar Sidik, Ketua Umum LSM Kobra Banten, melalui sambungan telepon, Kepsek MTs Azahra. 

Pada saat ditanya mengenai keterangan soal adanya pemotongan PIP, namun dirinya meminta menghargai LSM Kobra Banten. 

"Kalau begitu, tidak menghargai saya sebagai LSM Kobra Banten," pungkasnya. 

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved