Sejarah dan Asal Usul Nama Sawarna, Daerah di Lebak Terkenal Keindahan Pantainya

Dikutip dari laman resmi Desa Sawarna, sejarah dan asal-usul nama Sawarna memiliki beberapa versi.

Versi pertama, nama Sawarna diambil dari nama sungai, yaitu Sungai Cisawarna. Hulu sungainya berada di daerah Rabig, Kecamatan Cibeber. 

Di atas hulu sungai tersebut terdapat sebuah kampung bernama Sawarna. Desa Sawarna berada di sepanjang aliran hingga muara Sungai Cisawarna.

Versi kedua, nama Sawarna berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu Swarnna atau Swarna, yang berarti “emas”. Nama ini dianggap menggambarkan potensi sumber daya alam Sawarna yang melimpah dan indah. 

Versi ini juga dikaitkan dengan masa Kerajaan Salakanagara atau Pajajaran, mengingat adanya beberapa situs peninggalan bersejarah di kawasan tersebut.

Versi ketiga, berdasarkan penjelasan seorang peneliti Belanda bernama Tuan De Boer yang datang ke Sawarna pada tahun 1968, nama Sawarna identik dengan penyakit kulit yang banyak diderita warga pada masa lalu, terutama masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Cisawarna. 

Penyakit tersebut dikenal dengan sebutan panu. Namun seiring perkembangan zaman dan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, penyakit itu berangsur-angsur hilang.

Versi keempat, berdasarkan cerita turun-temurun dari masyarakat setempat, nama Sawarna berasal dari tokoh pengembara asal Pajajaran yang menyebarkan agama Islam, yaitu Eyang Dipati Sukawayana dan Eyang Dipati Sawarna. 

Eyang Dipati Sukawayana menetap di pesisir Pelabuhan Ratu, sedangkan Eyang Dipati Sawarna menetap di pesisir Desa Sawarna. Dari sinilah nama Sawarna muncul.

Versi kelima, menurut cerita orang tua terdahulu, Sawarna berasal dari kata Suarana atau Sorana, yang berarti “Sawarna akan terkenal ke mana-mana”. 

Nama ini mencerminkan keyakinan bahwa Sawarna akan menjadi daerah yang dikenal luas karena keindahan alam dan potensi wisatanya.