Bagian X: Ketika Pena Menjadi Pedang
Penulis Muhamad Roby, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Serang. Aktivis sosial-keagamaan, dan penulis lepas yang konsisten mengulas demokrasi.
Inilah kitab fiqh pertama yang benar-benar berwajah Nusantara.
Aku tulis agar masyarakat sederhana tidak tersesat dalam ibadah.
Ini bukan kitab Arab untuk orang Arab.
Ini kitab Arab untuk anak-anak Jawi, ditulis oleh seorang anak Jawi.
2. Ats-Tsimarul Yani‘ah
Syarah Ar-Riyadhul Badi‘ah - Buku Teks Fiqh Pemula untuk Santri Surau
(1277–1278 H; dicetak 1299 H)
Ketika adikku, Abdullah bin Umar, memintaku menulis syarah untuk fiqh dasar,
aku sadar bahwa Nusantara kekurangan buku pegangan sistematis bagi santri baru yang baru bisa membaca huruf Arab gundul.
Maka dalam kitab ini kutulis:
konsep najis yang sesuai kebiasaan lokal Nusantara (sawah, lumpur, kandang);
hukum air tergenang di desa banjir;
perbedaan air sumur dan air sungai di kampung-kampung Jawi;
fiqh mandi besar bagi anak-anak yang baru baligh;
fiqh doa harian, adab sederhana, dan tata cara hidup bersih.
Santri pemula di Jawa, Sunda, Madura, Banjar, Makassar — semuanya memulai jalan fiqhnya dari kitab ini.
Ini adalah batu bata pertama dari kurikulum fiqh Syafi‘i Nusantara.
3. Kasyifatus Saja
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Bagian-X-Ketika-Pena-Menjadi-Pedang.jpg)