Aksi Demonstrasi Tolak Sampah di Pandeglang Capai 15 Kali, Polisi Apresiasi Tidak Anarkis

Aksi demonstrasi penolakan kerja sama sampah dengan Kota Tangerang Selatan Tangsel di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten.

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Haris
TribunBanten.com/Misbahudin
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII PC Pandeglang, menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Bupati Pandeglang, Senin (1/92/2025). 

Kemudian KLH memberikan waktu kepada Pemkab Pandeglang selama 180 hari untuk memperbaiki TPA Bengkonol.

Sebab, jika Pemkab Pandeglang tidak segera memperbaiki TPA Bengkonol, maka terancam ditutup oleh KLH. 

Masyarakat Tolak Kerja Sama Sampah

Masyarakat Kabupaten Pandeglang menolak kerja sama sampah kirim dari luar daerah ke TPA Bengkonol, yakni Tangsel dan Kabupaten Serang. 

Aksi penolakan tersebut muncul dari berbagai kalangan, mulai dari masyarakat yang terdampak, pemuda mahasiswa, aktivis lingkungan, tokoh masyarakat dan tokoh agama. 

Mayoritas tuntutan masyarakat meminta agar kerja sama sampah dari luar daerah tersebut dihentikan, sebelum TPA Bengkonol benar-benar diperbaiki.

Bupati Pandeglang copot dua pengelola TPA Bengkonol.

Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani, mencopot dua orang pengelolaan TPA Bengkonol yakni, Kepala UPT TPA Bengkonol dan Direktur PMB. 

Alasan Bupati Pandeglang mencopot keduanya dari  jabatannya, lantaran dinilai tidak becus mengelola TPA Bengkonol. 

Pemkab Pandeglang batalkan kerja sama sampah dengan Tangsel

Pembatalan kerja sama sampah diputuskan langsung oleh Bupati Pandeglang dan Wakil Bupati Pandeglang,  Raden Dewi Setiani dan Iing Andri Supriadi. 

Pembatalan kerja sama sampah tersebut, seiring banyaknya aksi penolakan dari berbagai kalangan. 

Bahkan dampak kerja sama sampah dengan Tangsel, kerja sama sampah dengan Kabupaten Serang yang sudah lama terjalin dihentikan.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved