Demo Mahasiswa Tangsel Gagal Terlaksana, Warga dan Ojol Justru Deklarasi Damai
Demo mahasiswa Tangsel yang direncanakan Gemesta batal digelar 2 September 2025. Alih-alih aksi, warga dan ojol justru menggelar deklarasi damai
Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
3. Lakukan reformasi total institusi kepolisian.
4. Tolak kenaikan tunjangan DPR RI
5. Sahkan UU Perampasan Aset.
"Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, Besar harapan kami agar pihak kepolisian dapat memfasilitasi serta mengawal jalannya aksi ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami ucapkan terima kasih," tutup surat itu.
Isu perihal adanya aksi demontrasi besar-besaran juga semakin diperkuat dengan adanya pemberitahuan aksi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp, yang beredar luas pada Selasa (2/9/2025) pagi.
"Infokan ke warga, pada hari ini akan ada aksi damai dari PMII ke Kantor DPRD Tangsel dan Polres Tangsel di jam 10.00 wib, dengan agenda doa bersama untuk negeri," bunyi pesan tersebut.
"Aksi unras dari mahasiswa Tangsel pun sama di kantor DPRD dan Polres Tangsel. Tetap solid untuk #Jaga warga dan #Jaga Lingkungan kita_," pungkas surat ini.
Aksi Batal, Warga Justru Deklarasi Damai
Berdasarkan pantauan TribunBanten.com hingga pukul 16.00 WIB, tidak ada rombongan mahasiswa yang datang ke DPRD Kota Tangsel maupun Polres Tangsel untuk menggelar aksi demontrasi.
Meski petugas keamanan sudah siap berjaga, dan beberapa kendaraan milik Polres Tangsel sudah terparkir di sekitar gedung DPRD Kota Tangsel tidak ada massa aksi yang datang.
Terlihat hanya terdapat puluhan orang yang terdiri dari unsur ormas, beberapa orang yang mengenakan seragam ojol, dan beberapa masyarakat lainnya yang menggelar aksi damai di Gedung DPRD Kota Tangsel.
Dalam keterangannya, massa aksi tersebut menyerukan komitmen untuk bersama-sama menjaga kondusivitas di Kota Tangsel.
"Ini rumah kita, di sini kita lahir dan mencari nafkah. Oleh karena itu kita bersama-sama memiliki kewajiban untuk menjaga dan merawat yang kita miliki," ujar salah satu perwakilan massa aksi dalam orasinya.
Sementara itu Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, yang turut hadir dalam aksi damai itu memastikan bahwa kondisi di lapangan terkendali.
Ia mengaku, pihaknya telah melakukan mitigasi untuk mencegah aksi demontrasi di Kota Tangsel.
"Informasi demontrasi sudah di mitigasi, dan diatasi," ucapnya di hadapan massa aksi damai.
Hingga berita ini diturunkan, jurnalis TribunBanten.com belum mendapatkan informasi alasan pembatalan aksi tersebut.
Upaya konfirmasi kepada Koordinator Gemesta, Ibrahim Setiawan, melalui pesan whatsapp belum mendapatkan respon.
Aksi Damai di DPRD Tangsel Ditutup Salawatan dan Doa Bersama untuk Kedamaian Bangsa |
![]() |
---|
Waspada Kejahatan Digital, Kajari Tangsel Ingatkan Jajaran untuk Berbenah Tingkatkan Kapasitas |
![]() |
---|
Isi 17+8 Tuntutan Rakyat yang Banyak Digaungkan Influencer dan Masyarakat Indonesia di Media Sosial |
![]() |
---|
Massa Kembali Gelar Aksi Damai di Gedung DPRD Kota Tangsel, Tegaskan Komitmen Jaga Kondusivitas |
![]() |
---|
Polemik Kerja Sama Sampah Tangsel, Wabup Iing Sampaikan Permohonan Maaf kepada Mayarakat Pandeglang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.