Penampakan Jalan Raya Puspiptek Serpong-Parung yang Hendak Ditutup BRIN, Banner Penolakan Bertebaran

Sehingga jika arus transportasi dialikan dialihkan ke jalan lingkar luar BRIN, berbagai gerai UMKM tadi berpotensi menjadi sepi dari pengunjung.

Namun demikian, gelombang penolakan tersebut hanya terjadi di wilayah Tangsel, atau tempat portal masuk BRIN berada.

Sebab, setelah jurnalis TribunBanten.com menyusuri jalan sepanjang kisaran 2 kilometer itu, tidak terdapat pemukiman warga di sisi kiri maupun kanan jalan.

Jalan yang yang menghubungkan antara Tangsel dengan Kabupaten Bogor itu dipenuhi dengan berbagai pepohonan, dan pada beberapa titik kondisinya rusak berlubang.

Kendaraan bermotor maupun mobil pribadi dan bak kecil pun, nampak masih berlalu lalang meski isu penutupan jalan atau pengalihan arus lalu lintas tersebar luas.

"Kalau di sini mah (Kabupaten Bogor) gak masalah, karena gak berdampak. Yang dampaknya besar mah orang-orang yang ada di Muncul, Tangsel."

"Karena kan kalau itu ditutup warung-warung di sana bakalan sepi," ujar warga Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Soleh.

Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari beberapa pekerja di BRIN mengatakan bahwa, penutupan jalan hanya berlaku untuk mobil truk besar, bukan untuk kendaraan warga.

Baca juga: Alasan Konglomerat Dunia Elon Musk Serukan Boikot Netflix: Dinilai Kampanyekan LGBTQ ke Anak-anak

"Jadi supaya jalannya gak rusak gitu kan. Terus juga kan kawasan jalan Puspiptek itu masuk sebagai objek vital nasional dan area nuklir, sehingga ya mungkin itu alasan kenapa mau dialihkan," ujar salah satu pegawai yang enggan menyebutkan namanya.

"Tapi lebih jelasnya itu bisa ditanya ke pihak manajemen BRIN yang ada di Thamrin, Jakarta Pusat. Kami gak punya kewenangan buat ngomong gitu," pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan upaya konfirmasi ke pihak Managemen BRIN masih dilakukan.