Pembangunan PSEL Jatiwaringin Masih Proses, Tangsel Bidik Buang Sampah ke TPA Galuga
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus melakukan berbagai upaya dalam menangani permasalahan sampah di wilayahnya.
Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGSEL - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus melakukan berbagai upaya dalam menangani permasalahan sampah di wilayahnya.
Tak hanya menunggu pembangunan Tempat Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Regional Jatiwaringin yang saat ini masih dalam proses, Pemkot Tangsel juga tengah menyiapkan langkah kerja sama lintas daerah untuk mempercepat penanganan masalah sampah.
Saat ini, produksi sampah di Tangsel mencapai sekitar 1.000 ton per hari.
Baca juga: Sedot Anggaran Rp 12 Miliar, DLH Tangsel Bakal Lakukan Peremajaan Truk Sampah
Hal itu disampaikan Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, usai melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait penanganan sampah di Balai Kota Tangsel, Senin (3/11/2025).
Benyamin mengaku, sebagai langkah konkret penanganan sampah, pihaknya telah menjalin komunikasi dengan sejumlah daerah. Terbaru, ia berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor untuk membuka peluang kerja sama pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga.
"Untuk TPA Galuga, saya akan melakukan koordinasi. Saya sudah bertemu dengan Pak Wali Kota Bogor, dan Pak Bupati Bogor sudah ketemu, dan prinsipnya mereka menyebut baik," kata Benyamin kepada wartawan.
"Hanya untuk detail teknisnya saya akan kita bicarakan lebih lanjut. Jadi TPA Galuga ini milik Pemerintah Kota Bogor yang lokasinya di Kabupaten Bogor," sambungnya.
"Jadi sambil menunggu PSEL nanti nih ya, kan seminggu apa tiap hari kan sampah di Tangsel (jumlahnya) seribu ton, kira-kira begitu," jelasnya.
Tak hanya itu lanjut Benyamin, proses kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) terkait pembuangan sampah di TPA Lulut Nambo juga masih berlangsung.
Menurutnya, kapasitas yang disediakan oleh Pemprov Jabar sebesar seribu ton sampah per hari, menjadi faktor penghambat rencana kerjasama itu belum terealisasi.
"Cuma saya lagi melobi Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Depok, agar jatah mereka untuk membuang sampah ke Lulut Nambo serahin deh buat ke Tangsel gitu," ucap Benyamin.
"Nah, itu yang kita dorong kerjasama dengan Kabupaten Bogor dan dengan Pemprov Jabar. Karena sekarang yang punya peluang itu dua (daerah) di Galuga dan di Nambo," tandasnya.
| Pengamat Dukung Kebijakan Pemkot Tangsel Soal Penundaan dan Pemangkasan TPP ASN: Sudah Tepat | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pengurus Karang Taruna Tangsel Periode 2025-2030 Dilantik, Benyamin Titip Pesan Ini | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| ASN Pemkot Tangsel Siap-siap Gigit Jari, Gaji Bakal Ditunda Dua Bulan, dan TPP Dipangkas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Wali Kota Tangsel Tunggu Keputusan Pemerintah Pusat Soal Kelanjutan Proyek PSEL | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pemkot Tangsel Bakal Pangkas TPP ASN Sebanyak 6 Persen di 2026, Wali Kota Benyamin Ungkap Alasannya | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|

                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.