Mengenal Tasawuf Underground, Pesantren Anak Punk Mengaji dan Berkegiatan Positif

Halim Ambiya, tokoh masyarakat, menginisiasi Tasawuf Underground. Tasawuf Underground merupakan gerakan bertasawuf melalui media sosial

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAH TOHIR
Kegiatan mengaji di Pondok Tasawuf Underground, Kompleks Ruko Ciputat, Blok C nomor 27, Jalan RE Martadinata, Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (24/4/2021). 

"Ketiga, saya berperan sebagai guru, kalau sebagai guru saya harus menunjukkan mana yang benar mana yang salah," paparnya.

Secara pengajaran, Halim mengajarkan Islam dengan cara tasawuf, bagaimana anak punk bisa kembali pulang ke jalan yang benar.

Halim tidak menggunakan kata taubat ataupun hijrah, melainkan kata pulang, untuk merujuk usaha para anak punk mengubah diri.

Halim tidak ingin ada penghakiman sejak awal dari frasa yang digaungkan.

Bagi Halim, anak punk bukan anak yang dosa, meraka hanya pergi dan hanya butuh pulang.

"Kita menghadirkan konsep peta jalan pulang, pulang kepada Allah, jalan pulang kepada keluarga. Dengan bukti mereka yang sudah berbenah, mereka yang sudah berhijrah ini memudahkan mereka yang di jalanan cerita pentingnya perubahan ke arah kebaikan," ujar Halim.

Lebih dari 100 anak punk sudah pulang dan menemukan jalannya. Mereka berbenah dengan belajar Islam.

Bahkan banyak di antaranya yang sudah pulang ke keluarga masing-masing.

"Saya mengalami kebahagiaan tersendiri setelah menyaksikan satu dua anak bisa baca Al-Qur'an, sebelumnya enggak ada yang bisa baca Al-Qur'an, sekarang semua bisa."

"Bayangkan bagaimana perasaan orang tua ketika mereka pulang menjadi imam untuk bapaknya, bagi ibunya, bagi keluarga, yang selama ini dianggap nista," pungkas Halim.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved