PPDB Banten 2023

PPDB SMA/SMK Banten 2023 Tercoreng Dugaan Kecurangan: 'Numpang KK' hingga Penerbitan SKTM

Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Banten tercoreng dugaan kecurangan.

Editor: Glery Lazuardi
Tangkap Layar
Ilustrasi pendaftaran PPDB SMA/SMK Banten 2023. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA/SMK Banten tercoreng dugaan kecurangan. Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunBanten.com, setidaknya terdapat dua modus kecurangan yang diketahui. 

Kata Najih, orang tua calon siswa banyak yang melakukan segala cara agar anaknya diterima.

Termasuk meminta rekomendasi atau surat keterangan dari Disdukcapil.

"Orang tua yang tidak terima dia minta pernyataan dari Disdukcapil, nanti ada lembaran dari Capil sebelum PPDB udah ada (Masuk KK)," ujarnya.

Najih menjelaskan, dalam aturan PPDB memang diperbolehkan numpang KK, ketika siswa itu masuk KK satu tahun sebelum PPDB.

"Kalau bicara tentang masalah KK memang di aturan diperbolehkan dengan waktu masa tenggangnya 1 tahun sebelum PPDB," jelasnya.

Oknum Pegawai Kelurahan Terbitkan SKTM

Kepala SMAN 1 Kota Serang, Mohamad Najih, mengatakan oknum pegawai kelurahan di Banten diduga mengeluarkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) untuk PPDB SMA Banten 2023 jalur afirmasi.

Hal itu diketahui setelah pihak SMAN 1 Kota Serang melakukan verifikasi ke rumah pendaftar PPDB SMA Banten 2023.

"SKTM nya asli, tapi palsu," kata dia kepada wartawan di SMAN 1 Kota Serang, Rabu (12/7/2023).

Setelah ditelusuri, kata dia, terdapat dua pendaftar PPDB SMA Banten 2023 yang diduga melakukan kecurangan tersebut.

Pertama, yaitu anak dari orang kaya.

Kedua, yaitu anak seorang politisi.

Namun, dia tidak mengungkapkan identitas dari kedua orang tersebut.

"Hari Minggu kita ke lapangan dan menemukan ada dua," kata dia.

Dia memastikan SKTM itu asli diterbitkan oleh kelurahan.

"Kenapa asli? Karena yang mengeluarkan kelurahan, kenapa palsu karena dia orang kaya," ujarnya.

Baca juga: Calon Siswa SMAN di Tangerang Tak Lolos Jalur Prestasi PPDB, Padahal Peraih Juara Piala Wali Kota

Dia memastikan telah mencoret kedua pendaftar PPDB SMA Banten 2023 itu.

Hal ini, karena pendaftar PPDB SMA Banten itu mendaftar jalur afirmasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya.

"Sudah kami coret," tegasnya.

Diungkapkan Najih, kuota PPDB di jalur afirmasi memang belum terisi penuh. Oleh karena itu, pihak sekolah turun ke rumah warga mencari calon siswa kurang mampu.

"Kuota afirmasi 65, yang mendaftar 18 cuma yang diterima cuma 6. Karena yang 10 tidak bisa lolos verifikasi dan yang dua dicoret karena kaya," ungkapnya.

Menurut Najih, alasan 10 pendaftar tadi tidak lolos karena saat pembuktian verifikasi di sekolah mereka tidak datang.

"Kita ingin afirmasi ini betul-betul terisi dengan benar. Tapi tadi kita lihat ada satu, dia tidak mampu, tidak punya orang tua dan tinggal bersama bibinya, itu akan kita coba ajak sekolah," pungkasnya.

Pj Gubernur Banten Al Muktabar menjelaskan jalur afirmasi merupakan jamur husus warga kurang mampu.

Ketika ditemukan orang kaya yang mendaftar pakai jalur tersebut bakal langsung dicoret oleh pihak sekolah.

"Jalur afirmasi ada kriterianya, tadi ada yang dicoret juga," singkatnya.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved