Kualitas Udara Banten Tak Sehat, Debu dan Asap Kendaraan Terlihat Jelas di Kantor Pusat Pemerintahan

Kualitas udara di Provinsi Banten tidak sehat. Berdasarkan catatan dari IQAir, indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara di Provinsi Banten

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
ahmad tajudin
kondisi cuaca di Kota Serang. Kualitas udara di Provinsi Banten tidak sehat. Berdasarkan catatan dari IQAir, indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara di Provinsi Banten mencapai PM 2.5 Berdasarkan catatan tersebut, terdapat tiga kabupaten/kota di Banten yang paling berpolusi 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Kualitas udara di Provinsi Banten tidak sehat.

Berdasarkan catatan dari IQAir, indeks kualitas udara (AQI) dan polusi udara di Provinsi Banten mencapai PM 2.5

Baca juga: Susul DKI Jakarta, ASN Banten Bakal Terapkan WFH untuk Tekan Polusi Udara

Berdasarkan catatan tersebut, terdapat tiga kabupaten/kota di Banten yang paling berpolusi

Yaitu

Tangerang Selatan

163 AQI US

Kabupaten Serang,

158 AQI US

Kota Tangerang

155 AQI US

Berdasarkan pemantauan TribunBanten.com pada Senin (21/8/2023), debu dan asap kendaraan bermotor terlihat jelas di KP3B, Kota Serang.

Debu asap kendaraan tampak terasa jika berada di area Jalan Syekh Nawawi Al Bantani.

Pada Senin ini, cuaca Kota Serang terpantau cerah berawan.

Baca juga: Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Polusi Udara, Naik Transportasi Umum hingga Gunakan Tanaman

Berdasarkan pantauan TribunBanten.com saat berada di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani, Kota Serang.

Kondisi cuaca Kota Serang terasa panas, cerah dan berawan.

Menurut prakiraan cuaca BMKG Kota Serang, saat ini kondisi di Kota Serang berada di 32-34 derajat celcius.

Dengan kondisi sebagian berawan, dan hebusan angin 14 kilo meter perjam.

ASN Banten Bakal Terapkan WFH

Pemerintah Provinsi Banten akan menerapkan sistem kerja Work Form Home (WFH) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).

Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, kebijakan itu untuk mengurangi polusi udara di Provinsi Banten yang dinilai buruk.

Selain ASN di Pemprov Banten, lanjut Al Muktabar, ASN di wilayah Tangerang juga sudah melakukan WFH.

"Ya sistem WFH akan digulirkan," kata Al Muktabar kepada wartawan, Senin (21/8/2023).

Baca juga: Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Polusi Udara, Naik Transportasi Umum hingga Gunakan Tanaman

Al Muktabar menjelaskan, saat Kemenpan RB masih menyusun regulasi terkait WFH atau bekerja di rumah tersebut.

Al Muktabar berharap regulasi tersebut mampu mengurangi polusi udara di Provinsi Banten.

"Menpan RB sedang membuat regulasi untuk mengurangi sektor transportasi individu agar bergeser ke sektor transportasi publik," katanya.

Menurut Al Muktabar, faktor yang mempengaruhi kualitas udara di Banten buruk adalah kendaraan.

Soalnya lanjut Al Muktabar, sektor industri hingga pembangkit listrik di Provinsi Banten tidak begitu membawa dampak terhadap udara.

Meski demikian, Al Muktabar mengaku akan melakukan pendataan industri yang belum memiliki teknologi filterisasi udara.

"Industri di kita dekat dengan laut, selama satu tahun sebaran udaranya itu ke laut. Nah laut sangat adaptif terhadap polusi itu, 7-9 kilometer udah terserap," jelasnya.

Al Muktabar menuturkan sudah memanggil pihak PLTU di Banten untuk mendapatkan laporan terkait sistem pengelolaan pembuangan udara.

"Sudah saya kumpulkan, jadi memang di mereka ada filterisasi. Udara yang keluar di pembuangan bersih," pungkasnya.

 

(21/8/2023) at 10.45 WIB, which is in the unhealthy category and is red in color.

 

Even though it has decreased from yesterday's figure, today's AQI for US Jakarta is still in the unhealthy category, where the pollutant concentration reaches 2.5, namely 65 µg/m⊃3;.

 

The US IQ score of 156 includes air quality which will affect living things such as humans and animals which can cause sensitive body conditions.

 

This also makes the people of Jakarta advised to reduce outdoor activities.

 

If you have to leave the room, you must wear a mask.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved