Kemarau Panjang, BPBD Kabupaten Tangerang Akan Naikkan Status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan

BPBD Kabupaten Tangerang akan menaikkan status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayah setempat dampak dari musim kemarau panjang.

Editor: Glery Lazuardi
tribunnews.com
Ilustrasi kekeringan. BPBD Kabupaten Tangerang akan menaikkan status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayah setempat dampak dari musim kemarau panjang. Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, ini sudah masuk kekeringan dan layak membuat surat penerapan penetapan darurat bencana. 

TRIBUNBANTEN.COM - BPBD Kabupaten Tangerang akan menaikkan status tanggap darurat bencana kekeringan di wilayah setempat dampak dari musim kemarau panjang.

Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, ini sudah masuk kekeringan dan layak membuat surat penerapan penetapan darurat bencana.

"Terlebih, dampaknya sudah meluas dan itu sedang meluas dan itu sedang kami bahas dengan bagian hukum terkait SK Bupati-nya," kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat pada Kamis (14/9/2023).

Baca juga: Nama-nama Kecamatan di Kabupaten Tangerang Alami Krisis Air Bersih Akibat Kemarau Panjang

BMKG memprediksi fenomena kemarau dan kekeringan akibat El Nino akan berlangsung pada September-November 2023.

BPBD Kabupaten Tangerang sudah berkoordinasi dengan BMKG untuk menghadapi potensi kekeringan.

"Prediksinya kemarau ini akan panjang," ujarnya.

Menurut dia, keputusan tanggap darurat bencana itu akan ditetapkan atas situasi kondisi di sejumlah kecamatan dan desa di daerah itu terdampak El Nino.

Sehingga, adanya bencana kekeringan dan krisis air bersih mengakibatkan pada kondisi sosial ekonomi dan kesehatan masyarakat terganggu.

"Potensi warga yang mengalami krisis air bersih bertambah, karena kekeringan diprediksi masih panjang. Walaupun nanti datang musim hujan skalanya masih di bawah normal," tuturnya.

Dalam satu desa di lingkup kecamatan sampai 100 hingga 200 kepala keluarga (KK).

Baca juga: Daftar 11 Kecamatan di Kabupaten Tangerang Alami Krisis Air, Gegara Kemarau Berkepanjangan

Jumlah korban yang terdampak bencana kekeringan dapat diprediksi mencapai ribuan KK menjadi korban.

"Analoginya, bila satu desa sudah 200 KK, maka bila dikalikan 11 kecamatan mencapai 2.200 KK. Jadi memang jumlahnya ribuan," tuturnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved