Cerita Sopir Truk Keberatan dengan Adanya Sistem ODOL, Sekali Angkut Cuma Dapat Rp 200 Ribu
Muani (45 tahun) seorang sopir truk asal Bojonegara, Kabupaten Serang menceritakan, dirinya sudah bertahun-tahun menjalani profesi sebagai sopir truk.
Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Muani (45 tahun) seorang sopir truk asal Bojonegara, Kabupaten Serang menceritakan, dirinya sudah bertahun-tahun menjalani profesi sebagai sopir truk.
Ia mengatakan, wilayah Bojonegara hingga Pulo Ampel sejak lama dipenuhi aktivitas pertambangan batu alam.
Hampir di sejumlah titik pertambangan batu alam menjadi mata pencaharian masyarakat setempat.
"Ya kalau di Bojonegara hingga Pulo Ampel mah adanya tambang batu alam, tidak ada batu bara," ujar Muani kepada TribunBanten.com, Selasa, (28/10/2025).
Dalam sehari, kata Muani, dirinya bisa mengangkut batu alam dengan berat muatan maksimal 33 tonase dan tujuan Jabodetabek.
"Tergantung rute, kalau mereka rute nya Jabodetabek ya sudah pasti satu kali 24 jam," ucapnya.
Baca juga: Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Banten Tinggal 4 Hari Lagi, Warga Lebak Ayo ke Samsat Segera
Sekali jalan, lanjut Muani, dirinya hanya mendapatkan upah Rp 200 ribu dan tidak ada upah bulanan.
"Estimasi pendapatan itu para sopir gak banyak paling dapat Rp 200 ribu satu kali jalan itu dipaksa melek, kecil banget," katanya.
Selain upah kecil, kata Muani, sopir truk juga dibebankan dengan biaya sistem Over Dimensiondan Over Loading atau ODOL di beberapa ruas jalan tol.
"Sopir truk sangat keberatan dengan adanya sistem ODOL ini," ucapnya.
Senada dengan Muani, Jarot (26 tahun) sopir truk juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, jika sistem ODOL terus dibiarkan maka para sopir merasa keberatan.
"Karena kan kalau truk over load kita yang rugi, jadi yang punya truk rugi sopir rugi uang jalan dipres," ujarnya.
Baca juga: Viral Puluhan Motor di Lamongan Jawa Timur Mogok Usai Isi Pertalite di SPBU
Ia berharap agar pemerintah segera mengeluarkan kebijakan yang meringankan terhadap para sopir truk.
"Semoga lebih maju lagi lah biar tidak ada tekanan sopir truk lagi intinya pemerintah biar lebih bijak lagi mengeluarkan kebijakan nya," pungkasnya.
| Cerita Tubagus Fajri Sempat Menyusup saat Rakor Gubernur Banten, dan Desak Tutup Tambang Ilegal |
|
|---|
| Warga Kramatwatu Serang Turun ke Jalan Lagi: Tuntut Pemerintah Berlakukan Jam Operasional Truk Odol |
|
|---|
| Warga Bojonegara dan Pulo Ampel Serang Turun ke Jalan, Desak Pemerintah Hentikan Aktivitas Tambang |
|
|---|
| Warga Kramatwatu Serang Blokir Jalan Tolak Truk ODOL, Dewan PAN Turun Tangan |
|
|---|
| Masyarakat dan Mahasiswa Turun ke Jalan, Tuntut Pemkab Serang Tindak Tegas Truk ODOL |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.