Lanal Banten Amankan Dua Sopir Minibus Diduga Terlibat Sindikat Penyelundupan Rokok Ilegal

Tim Satgas Gabungan ASDP Pangkalan TNI AL Banten dan Satgas Intelijen Gurindam 23 Koarmada I mengamankan dua orang sopir dan dua mobil mini bus

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Glery Lazuardi
Ahmad Tajudin
Tim Satgas Gabungan ASDP Pangkalan TNI AL Banten dan Satgas Intelijen Gurindam 23 Koarmada I mengamankan dua orang sopir dan dua mobil mini bus jenis SUZUKI APV di Terminal 7 ASDP Merak. Keduanya diamankan karena kedapatan membawa barang bawaan yang berisi ratusan ribu batang rokok ilegal atau rokok tanpa dilengkapi bea cukai. 

"Ketika tim melakukan pemeriksaan ditemukan lebih kurang 55 kardus berisi rokok tanpa cukai dan dari hasil pemeriksaan terhadap sopir dan muatan ditemukan berbagai macam jenis rokok tanpa cukai," terangnya.

Baca juga: Ini 12 Nama Kader Golkar Banten yang Dipanggil Ketua Umum: Bakal Cagub, Cabup, dan Calon Wali Kota

Nopriadi menyebut dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim satgas gabungan terhadap puluhan kardus berisi rokok.

Pihaknya menemukan ada ratusan ribu rokok dengan berbagai jenis.

Di antaranya rokok jenis BOSTER 86 sebanyak 320 ribu batang, jenis MILDE sebanyak 32 ribu batang, jenis ASWAD sebanyak 16 ribu batang, jenis ESJE sebanyak 32 ribu batang dan jenis SR Premium sebanyak 464 ribu batang.

"Sehingga total keseluruhan sebanyak 864 ribu batang rokok, tanpa bea cukai," ungkapnya.

Kemudian terhadap tindakan pelanggaran pidana tersebut, terduga pelaku diduga melanggar Undang-undang nomor 39 Tahun 2007 pasal 29 tentang cukai rokok.

"Sanksi pengedar roko ilegal, bagi pengedar atau penjual rokok ilegal dapat dipidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama lima tahun," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Merak, Agus Amiwijaya menambahkan bahwa setelah adanya penggagalan pengiriman ratusan ribu batang tanpa bea cukai itu.

Pihaknya akan segera menindaklanjutinya dengan melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut.

"Tindak lanjutnya pasti akan ada pendalaman, kalau sekilas liat barangnya ini pasti tindak pidana," katanya.

"Hanya saja nanti dilihat apakah ini akan disidik atau gimana tergantung pemenuhan unsurnya, karena pihak yang diminta pertanggungjawaban sementara ini baru supir atau ekspedisi, bukan pemilik barang," sambungnya.

Dari ratusan ribu batang roko itu, Agus menyebut bahwa seluruhnya merupakan rokok tanpa bea cukai.

Kemudian untuk mengungkap kasus tersebut, pihaknya akan bekerja sama dengan tim bea cukai yang ada di Jawa Timur.

"Nanti kami akan infokan ke temen-temen di Jawa Timur untuk tindak lanjutnya, karena kalau barang nya berasal dari sana maka tindak pidana nya semua terjadi di sana," tambahnya.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved