Perebutan Kursi Caleg DPR Dapil Banten II Diwarnai Ricuh hingga Sidang Pleno Diskors

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Engkos Kosasih

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Dinamika perebutan kursi DPR RI daerah pilih (Dapil) Banten II antara PDIP dengan Demokrat berlangsung sengit.

Bahkan rapat pleno rekapitulasi C hasil dan D hasil yang digelar KPU Kota Serang diwarnai ricuh, pada Senin (8/7/2024) pukul 01.00 WIB.

Pihak Partai Demokrat dan PDIP merasa tidak puas dengan sikap KPU dan Bawaslu Kota Serang di persidangan.

Baca juga: Rapat Penyandingan C Hasil Plano Bersitegang, Bawaslu Kota Serang Walk Out 

Demokrat menolak adanya rekapitulasi hasil hitung ulang dari 20 TPS yang dokumen C hasilnya hilang.

Sedangkan PDIP menyayangkan sikap KPU Kota Serang tak membagikan dokumen C salinan penghitungan suara ulang.

"Proses penyandingan sudah selesai dan final. Namun kita pertanyakan kenapa C salinan penghitungan suara ulang tak dibagikan kepada saksi partai, ada apa ini," kata saksi PDIP, David Solehuddin.

Sementara Saksi Partai Demokrat, Fery Fairuz menilai, Bawaslu dan KPU Kota Serang melanggar konstitusi.

Sebab kedua instansi tersebut memaksakan ingin melakukan rekapitulasi hasil hitung ulang.

"Itu tidak ada dalam point-point putusan MK (Mahkamah Konstitusi)," katanya.

Menurut Fairuz, KPU Kota Serang selalu beralasan akan meminta saran kepada Bawaslu. Padahal lanjut dia, pasca terbitnya putusan MK, Bawaslu tidak memiliki wewenang untuk memberikan saran.

"Itu saran, baik rekomendasi sebenarnya sudah gugur ketika ada amar putusan MK."

"Jadi kalau mereka keluar dari substansi putusan, itu ada mufakat untuk melakukan kejahatan yang memang sengaja," ungkapnya.

Proses rekapitulasi yang tak menemui titik temu ini membuat kericuhan.

Bahkan jajaran Bawaslu Kota Serang memilih walk out dari ruangan pleno untuk menjaga keselamatan.

Akibat hal ini, jajaran Bawaslu Kota Serang diteriaki oleh puluhan massa yang hadir di lokasi.

Baca juga: Tegang! Saksi Partai Demokrat Ngamuk Bawa Keliling Palu Sidang Plano di KPU Kota Serang 

Setelah Bawaslu walk out, massa dari PDIP bersitegang dengan aparat kepolisian.

Mereka yang mencoba masuk, terlibat aksi saling dorong dengan aparat.

Insiden ini berhasil diredam oleh pengurus PDIP.