Motif Perekam Video Syur Guru dan Siswinya di Gorontalo, Sengaja Merekam untuk Lapor ke Istri Guru

Perekam video asusila guru dan siswinya di Kabupaten Gorontalo sudah diketahui.

Tribungorontalo.com/ Arianto Panambang
Perekam video asusila guru dan siswinya di Kabupaten Gorontalo sudah diketahui. 

TRIBUNBANTEN.COM - Perekam video asusila guru dan siswinya di Kabupaten Gorontalo sudah diketahui.

Rupanya video tersebut direkam oleh siswi dari sekolah lain pada 6 September 2024 lalu di rumah teman korban.

Mengutip TribunGorontalo.com, motif siswi tersebut melakukan perekaman adalah untuk melaporkan kejadian ke istri dari guru tersebut.

Baca juga: Video Syur Guru dan Siswinya di Gorontalo Viral, Polisi Minta Netizen Setop Sebarkan: Bakal Ditindak

Ia merekam momen tersebut sebagai bentuk bukti untuk diberikan kepada istri sang guru

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Gorontalo, AKBP Deddy Herman, Kamis (26/9/2024).

"Alasan awal pengambilan video untuk memberitahukan kepada istri oknum guru," ujarnya.

Pihak kepolisian pun akan melakukan koordinasi dengan Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kabupaten Gorontalo terkait sosok perekam, pasalnya ia masih di bawah umur.

"Soal perekam sendiri nanti kita sama-sama kolaborasi dulu, kita rundingan dengan dinas terkait, apakah bisa ditangani atau tidak," jelasnya.

AKBP Deddy menuturkan, perekam video juga sudah dimintai keterangan terkait pengambilan video.

Namun, pihaknya saat ini tengah berfokus pada oknum guru dan siswa.

"Perekam sudah kami mintai keterangan, terkait itu kita dalami lebih dalam dulu," ucapnya.

Deddy juga menuturkan, pengambilan video diduga di rumah teman korban.

Baca juga: PILU Nasib Siswi Gorontalo Usai Video Asusila dengan Guru Tersebar: Trauma, Dikeluarkan dari Sekolah

"Untuk lokasi kejadian seperti di video terjadi di rumah temannya yang berada di Kabupaten Gorontalo," ujar Kapolres.

Kepala sekolah tempat siswa dan guru mengajar juga menuturkan bahwa sosok perekam bukan berasal dari sekolahnya.

"Dari seragamnya saja sudah jelas, pelaku menggunakan seragam pramuka, sedangkan siswa kami memakai batik khas sekolah," ujarnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved