Miris Lihat Kondisi Gedung MI di Lebak, Hasbi Jayabaya Janji Bereskan Kesenjangan Pendidikan
Calon Bupati Lebak, Hasbi Jayabaya, mengaku miris melihat bangunan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kampung Cimerak, rusak.
Penulis: Misbahudin | Editor: Glery Lazuardi
Kondisi atap bangunan sudah lapuk, genteng sudah berjatuhan dan jendela kaca hanya ditutup papan.
Para siswa belajar di luar teras sekolah, karena ruangan kelastidak cukup.
Kepala Sekolah MI, Otong Saf'i mengatakan, bangunan sekolah yang diisi 149 siswa itu sudah lama rusak.
Sebab, kemampuan anggaran yang dimiliki sekolah untuk merehab atau membangun gedung tidak ada.
"Jadi kami bingung anggaran dari mana, karena anggaran yang dimiliki juga kita tidak cukup," katanya.
Ia mengaku, sudah berupaya untuk mengajukan bantuan kepada pemerintah melalui Kementrian Agama (Kemenag) Provinsi Banten, namun hal itu tak kunjung berhasil
Bahkan, pihaknya juga sudah mengajukan bantuan ke Kemenag Kabupaten Lebak, namun alasan kuota pembangunannya tidak ada.
"Jadi memang sering kita ajukan cuma tidak pernah berhasil, itupun harus pakuat-kuat (sebisa-bisa) kita saja. Makanya kita juga bingung mau kemana lagi mengajukan bantuan," ucapnya.
"Paling kita seadanya saja partisipasi dari masyarakat," sambungnya.
Menurutnya, bangunan sekolah yang rusak itu baru satu kali dibangun pada tahun 1969 dan satu kali direhab. Sehingga kondisi bangunan semakin lama, semakin rusak parah.
"Sebetulnya sudah tidak layak digunakan untuk belajar, tapi kami punya kewajiban untuk mencerdaskan anak-anak bangsa," ujarnya.
"Jadi eweh pi arahen lamun nempo bangunan (sudah tidak bisa harapkan lagi kalau melihat bangunan) itu," sambungnya.
Ia khawatir, jika bangunan itu terus menerus dibiarkan bisa membahayakan para siswa ketika sedang belajar di dalam ruang kelas.
Apalagi, lanjut dia, saat ini sudah memasuki musim penghujan atap bangunan tersebut sudah lapuk dan khawatir ambruk.
Baca juga: Banyak Gedung SD & SMP di Kota Serang Alami Kerusakan, Dindikbud Prioritaskan Sekolah Rusak Berat
"Makanya kita selalu mewaspadai para guru untuk tetap berhati-hati, ketika proses KBM berlangsung untuk jeli melihat dalam ruangan," jelasnya.
Dia berharap, kepada pemerintah Kabupaten Lebak dan pemerintah Provinsi Banten untuk tidak membedakan-bedakan antara sekolah dasar dengan sekolah madrasah dari segi kebijakan.
"Kita punya misi yang sama untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi lirik lah sekolah madrasah juga, Karena kita sama-sama ikut andil mencerdaskan," harapannya
Menyusuri Surga Tersembunyi di Ujung Banten Selatan: Curug Ciporolak yang Eksotis |
![]() |
---|
Menkeu Purbaya Pangkas Dana Transfer Banten Rp554 Miliar, Pemprov Fokus Realokasi & Optimalisasi PAD |
![]() |
---|
Waspada Hujan! Cek Prakiraan Cuaca Banten, Rabu 8 Oktober 2025: Tangsel, Serang hingga Lebak |
![]() |
---|
Polemik Jalan Serpong-Parung, Wali Kota Tangsel Bersurat ke BRIN dan Gubernur Banten |
![]() |
---|
Warga di Ciater Barat Cemas, Monyet Liar Serbu Pemukiman: Ada yang Berani Lompat ke Teras |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.