50 Rumah dan 65 KK di Kota Serang Terdampak Banjir Rob

Puluhan rumah di Lingkungan Karang Mulia Pancer, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen beberapa hari ini terendam akibat banjir rob.

Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Ade Feri/TribunBanten.com
Puluhan rumah di Lingkungan Karang Mulia Pancer, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen beberapa hari ini terendam akibat banjir rob. 

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Puluhan rumah di Lingkungan Karang Mulia Pancer, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen beberapa hari ini terendam akibat banjir rob.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan mengungkapkan, banjir yang melanda wilayah pesisir Utara di Kota Serang itu terjadi sejak Sabtu (14/12/2024).

Dampaknya, sebanyak 50 rumah warga terendam air setinggi sekitar 60 cm.

Baca juga: BPBD Lebak: Waspadai Banjir, Longsor, dan Banjir Rob selama Nataru

"Total ada 50 rumah, dan 65 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir rob. Itu berada di RT 01 dengan total 10 rumah dan 10 KK, lalu di RT 03 sebanyak 40 rumah dan 55 KK," ujarnya kepada TribunBanten.com, di ruang kerjanya Senin (23/12/2024).

Diat menjelaskan, banjir rob tersebut diakibatkan oleh peristiwa alam setiap tiga tahun sekali.

"Berdasarkan keterangan warga, karena saya empat hari standby di sana. Banjir rob ini sebenarnya tiap bulan terjadi, karena dipengaruhi oleh bulan purnama," ungkapnya. 

"Jadi karena gaya gravitasi bulan, sehingga membuat air laut tinggi," sambungnya. 

Akan tetapi kata Diat, untuk yang setiap bulan itu tidak sampai masuk ke rumah-rumah warga, namun hanya sebatas  membasahi permukaan jalan.

"Selain bulanan, ada juga tahunan yang permukaan airnya lumayan tinggi. Sedangkan yang terjadi baru-baru ini merupakan siklus setiap tiga tahun," paparnya. 

Diat menambahkan, banjir rob tersebut juga memiliki siklus kenaikan volume air yang unik. 

Sebab hanya terjadi pada pagi hingga menjelang siang hari saja.

"Jadi memng banjirnya unik , pagi hari berkisar pukul 06.00 hingga pukul 11. 00 air itu naik, namun mulai pukul 12.00 hingga sore hari itu surut," jelasnya.

Diat menuturkan, selain berdampak terhadap terganggunya aktivias warga, banjir juga mengakibatkan beberapa warga mengalami gangguan penyakit.

"Berdasarkan catatan dari Dinkes Kota Serang itu terdapat 18 pasien yang terdampak beberapa penyakit, yaitu 5 orang mengalami Hipertensi, 6 orang gatal-gatal, 1 orang dyspepsia, 5 orang myalgia, dan 1 orang diare," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved