Jelang Masuk Sekolah, Akses Utama Menuju SMAN 6 Tangsel Masih Diblokir Warga Gegara Kisruh SPMB 2025
Akses utama menuju Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Tangerang Selatan (Tangsel) masih diblokir warga, pada hari terakhir kenaikan kelas
Penulis: Ade Feri | Editor: Ahmad Tajudin
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Ade Feri Anggriawan
TRIBUNBANTEN.COM, TANGERANG SELATAN - Akses utama menuju Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Tangerang Selatan (Tangsel) masih diblokir warga, pada hari terakhir libur kenaikan kelas pada Minggu (13/7/2025) atau menjelang masuk sekolah.
Berdasarkan pantauan TribunBanten.com, gerbang utama menuju sekolah yang berada di Jalan Pamulang Barat Permai 1, Kecamatan Pamulang tersebut, terlihat masih terpasang rantai dan gembok.
Selain itu, spanduk protes warga berwarna kuning yang dipasang sejak Kamis (3/7/2025) juga masih menempel di sisi kanan dan kiri gerbang.
Baca juga: Kata Andra Soni soal Pintu Masuk SMAN 6 Tangsel Ditutup Warga yang Protes SPMB Banten 2025
Spanduk tersebut berisi tulisan yang menyatakan kekecewaan warga, atas jalannya Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dinilai mengabaikan hak anak-anak di lingkungan SMAN 6 Tangsel.
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Penutupan jalan sementara. Akses ini ditutup karena sistem penerimaan siswa mengabaikan hak anak-anak kami bersekolah di lingkungan sendiri, RW 10," tulis spanduk tersebut.
Salah seorang wali murid, Nia mengatakan, penutupan akses jalan tersebut memberikan dampak terhadap psikis anak yang akan bersekolah di SMAN 6 Tangsel.
Menurutnya, permasalahan tersebut dapat dimusyawarahkan antara pihak sekolah dan warga guna mendapatkan solusi terbaik.
Baca juga: Potret Terkini Gedung SMAN 10 Tangsel Usai Didemo Warga, Bambu-Spanduk Tuntutan Masih Menutup Pagar
"Kalau menurut saya itu (penutupan jalan) bisa dibicarakan secara musyawarah antara dua belah pihak, untuk bagaimana jalan keluar yang terbaik. Karena besok Senin kita sudah masuk sekolah," ujarnya.
"Kita lihat secara psikis dan secara psikolog untuk anak sendiri. Kalau saya bilang lebih baik dibicarakan secara baik-baik, dicari jalan solusinya untuk mendapatkan keputusan yang terbaik buat kita semuanya," sambungnya.
Tidak hanya itu, dirinya juga berharap Gubernur Banten Andra Soni, dapat turut memberikan perhatian dan mencarikan solusi atas permasalahan tersebut.
"Untuk pak gubernur tolong diperhatikan lagi bagaimana jalan keluarnya yang terbaik," ucapnya.
"Agar satu belah pihak tidak saling merugikan atau dirugikan. Jadi sekali lagi untuk pak gubernur tolong diperbaiki lagi sistemnya gitu," tandasnya.
Wali murid lain, Ratna juga mengeluhkan hal yang sama terkait adanya pemblokiran akses menuju sekolah tersebut.
Baca juga: Kisruh SPMB 2025 Jalur Domisili, Warga Blokir Gerbang SMAN 10 Tangsel Pakai Bambu
Dirinya mengaku, jika akses menuju sekolah tetap diblokir hingga besok, para anak-anak ataupun wali murid yang mengantarkan anaknya sekolah, terpaksa harus memarkir kendaraan di depan gerbang sekolah.
DPRD Banten Temukan Indikasi Kecurangan SPMB SMA-SMK, Ada Bobot Nilai Tak Wajar di Jalur Prestasi |
![]() |
---|
Aksi Blokade Jalan SMA Negeri di Tangsel Bisa Dipidana, Dindikbud Banten Minta Warga Pahami Aturan |
![]() |
---|
Wali Murid Keluhkan Akses Jalan Utama Sekolah Negeri di Tangsel Masih Diblokade: Kasihan Anak-anak |
![]() |
---|
Hari Pertama Masuk Sekolah, Akses ke SMPN 17 & SMAN 6 Tangsel Masih Diblokade Warga Gegara SPMB 2025 |
![]() |
---|
Gubernur Banten Andra Soni Diminta Turun Tangan Atasi Polemik SPMB di Tangsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.