Banten Darurat Kekerasan Seksual Anak

Kasus Kekerasan Seksual Anak di Lebak Meningkat, DPK Dorong Gerakan Membaca Buku

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Lebak, Banten, menanggapi terkait maraknya kasus kekerasan seksual perempuan dan anak di Lebak-Banten

Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
KEKERASA SEKSUAL - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Lebak, Robert Chandra menanggapi terkait maraknya kasus kekerasan seksual perempuan dan anak di Kabupaten Lebak, Banten, Senin (21/7/2025) 

"Tahun 2024 jumlah itu dari awal tahun hingga akhir tahun, tapi kalau sekarang dari Januari sampai sekarang udah 124 kasus. Kemungkinan meningkatkan," ujarnya. 

Baca juga: Cari Referensi Buku Perguruan Tinggi di Lebak? Ke Perpustakaan Saidjah Adinda, 9 Ribu Buku Tersedia

Ia mengungkapkan, ada tiga faktor terjadinya kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak. 

Di antaranya, kurangnya perhatian orang tua, penggunaan media sosial (medsos) dan lingkungan. 

"Itu faktor penyebab terjadinya pelecehan seksual terhadap anak di kita," ungkapnya. 

"Bahkan banyak dari lingkungan terdekatnya, ada bapak tiri, kake tiri, paman dan orang luar, kaya kasus kemarin dari perangkat desa juga ada," sambungnya. 

Ia mengklaim, bahwa peran aparat penegak hukum (APH) dalam hal ini sudah maksimal.

"Maksimal, karena kita kerja bareng. Kalau UPTD PPA itu pendamping, sedangkan dari APH menangani kasus hukumnya," ucapnya. 

Ia mengimbau kepada para orang tua, untuk lebih memperhatikan anak-anaknya. Baik di lingkungannya dan medsosnya. 

"Artinya anak harus mendapatkan perhatian dan pengawasan lebih dari orang tua. Karena kalau anak mendapatkan perhatian orang tua, maka kegiatan anak-anaknya bisa terpantau," pungkasnya. 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved