Warga Kramatwatu Serang Turun ke Jalan Lagi: Tuntut Pemerintah Berlakukan Jam Operasional Truk Odol
Ratusan masyarakat dan mahasiswa Kramatwatu kembali turun ke jalan menuntut Pemkab Serang memberlakukan jam operasional Truk Odol.
Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Ahmad Haris
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Ratusan warga Kramatwatu kembali turun ke jalan, menuntut pemerintah memberlakukan jam operasional Truk Odol yang melintasi jalan Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Mereka yang demo merupakan kumpulan masyarakat, dan mahasiswa hingga pelajar yang tergabung dalam Aliansi Kramatwatu Melawan.
Koordinator lapangan Agung Permana mengatakan, aksi sebelumnya yang dilakukan pada 16 Oktober 2025 lalu dinilai belum ada tindakan tegas dari pemerintah.
Baca juga: Sikat Uang Korban hingga Rp73 Juta, Sindikat Spesialis Ganjal ATM di Ciputat Timur Diringkus Polisi
Menurut Agung, tuntutan masyarakat dan mahasiswa agar jam operasional truk Odol yang melintasi jalan Kramatwatu dibatasi tidak boleh melintas pada saat jam sibuk pagi dan sore.
"Pertama ya kita kecewa karena aksi sebelumnya kita masyarakat Kramatwatu merasa dikecewakan pada hari ini maka dari itu masyarakat dan mahasiswa kembali turun ke jalan untuk menyuarakan hak - hak yang sama dan dengan tuntutan yang sama," ujar Agung kepada TribunBanten.com, Senin, (27/10/2025).
Dikatakan Agung, pemerintah dalam menyikapi persoalan Truk Odol yang menimbulkan keresahan di masyarakat dinilai sangat lambat.
"Respon sih ada akan tetapi pemerintah lambat untuk segera mengeluarkan peraturan Perbup atau Pergub untuk mengatur Truk Odol," tegasnya.
Sementara massa aksi Tubagus Fajri mengatakan, aksi jilid II ini dilakukan karena sampai hari ini belum ada tindakan konkret dari Pemprov Banten dan Pemkab Serang mengenai aturan jam operasional.
"Pemerintah saat ini lambat ketika kita aksi di tanggal 16 Oktober setelah seminggu itu kembali terjadi tabrakan beruntun," ujarnya.
Baca juga: Budi Rustandi Ungkap Dasar Putus Kontrak Pengelolaan Pasar Induk Rau dengan PT Pesona Banten Persada
"Nah, dari situ saja kita bisa melihat bahwa pemerintah provinsi banten dan pemerintah kabupaten serang sangat lambat sehingga masyarakat jadi terbengkalai," sambungnya.
Maka dari itu, kata Fajri, mahasiswa dan masyarakat bersepakat akan terus menyuarakan tuntutannya dengan turun ke jalan jika pemerintah masih belum memberikan solusi konkret.
"Keinginan kami yakni pemerintah agar segera menerbitkan jam operasional truk di jalan Kramatwatu," pungkasnya.
| Bukan di Dieng Wonosobo, Wisata Seindah Ini Ada di Serang Banten: HTM Motor Cuma Rp 5 Ribu |
|
|---|
| Polda Banten Bakal Selidiki Dugaan Tambang Emas Ilegal di Gunung Halimun Salak |
|
|---|
| Bagian VI: Lentera dari Rumah Sederhana |
|
|---|
| Mayoritas Warga Israel Tolak Pemimpinnya Kembali Berkuasa, Karier Netanyahu Diujung Tanduk |
|
|---|
| Buntut Warga Keluhkan Air yang Kotor, DPRD Serang Akan Evaluasi Layanan PDAM Tirta Al-Bantani |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.