Wali Kota Tangerang Blak-blakan! Akui Aksi Premanisme Masih Terjadi di Lingkungan Pasar

Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengakui bahwa praktik premanisme masih terjadi di sejumlah pasar tradisional di wilayahnya.

Penulis: Ade Feri | Editor: Abdul Rosid
Ade Feri/TribunBanten.com
Wali Kota Tangerang, Sachrudin, mengakui bahwa praktik premanisme masih terjadi di sejumlah pasar tradisional di wilayahnya. 

"Terutama juga kita akan membangun kualitas dan mutu pelayanan, itu dulu yang kita lakukan," imbuhnya.

Menurutnya, hal yang tak kalah penting untuk dilakukan ialah bekerja sama dengan semua lapisan yang ada di pasar.

"Kemudian yang kedua mungkin, kita manajemen kita akan perbaiki, kita lihat kan isu-isu yang berkembang ini lumayan perlu tantangan dan kerjasama," kata Dedi.

"Kita juga menerima masukan-masukan apa sih yang harus kita mulai dari awal, seperti itu," tandasnya.

Dikabarkan sebelumnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Perseroda Tangerang Nusantara Global (TNG) menyatakan, aksi premanisme dan praktik pungutan liar (pungli) masih marak terjadi di Pasar Lama Tangerang.

Hal itu pun dinilai membuat iklim usaha di Pasar Lama menjadi terhambat, hingga berdampak pada keuangan daerah.

Padahal selama ini, pasar yang berada di Jalan Kisamaun, Sukasari, Kota Tangerang itu menjadi salah satu destinasi wisata kuliner bagi warga Kota Tangerang dan sekitarnya.

Dengan beragam pilihan jajanan yang disediakan, Pasar Lama mampu menyedot ratusan pengunjung terutama di malam Sabtu dan malam Minggu.

Bahkan pengunjung yang datang tidak hanya dari Kota Tangerang, namun juga dari beberapa daerah sekitar seperti Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, hingga Kabupaten Serang.

Namun alih-alih memberikan keuntungan bagi keuangan daerah, status Pasar Lama yang kini dikelola oleh BUMD Perseroda TNG justru tidak memberikan dampak signifikan.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved