Fraksi NasDem Tegaskan Tak Ada Jubir DPRD Serang, Sebut Azwar Anas Salah Kaprah

Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Serang, Ahmadi mengatakan, tidak ada juru bicara atau Jubir di DPRD Kabupaten Serang.

Penulis: Muhammad Uqel Assathir | Editor: Ahmad Haris
Muhammad Uqel/TribunBanten.com
Halaman kantor DPRD Kabupaten Serang. Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Serang Ahmadi menegaskan bahwa tidak ada istilah Jubir dalam DPRD. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhammad Uqel

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Serang, Ahmadi mengatakan, tidak ada juru bicara atau Jubir di DPRD Kabupaten Serang.

Jubir DPRD yang disebut-sebut itu menurut Ahmadi, pada mulanya dibentuk berdasarkan kesepakatan antara pimpinan dan anggota DPRD untuk mempermudah komunikasi legislatif dan eksekutif.

Pada saat itu, kata Dia, kepentingannya dalam rangka momentum pencalonan Sekretaris Daerah atau Sekda Kabupaten Serang.

Baca juga: Akademisi Untirta Sebut DPRD Serang Salah Memaknai Jubir: Tidak Ada Nomenklatur!

Saat ini, kata Ahmadi, tidak ada lagi istilah Jubir di DPRD. Sebab, tempo hari saat Azwar Anas memberikan statement perihal rotasi-mutasi pejabat eselon II mengatasnamakan sebagai Jubir itu salah kaprah.

"Sifatnya komunikasi apabila ada keperluan kelembagaan, komunikasi dengan eksekutif itu bisa dikoordinir ibaratnya begitu," ujar Ahmadi kepada TribunBanten.com, Kamis, (23/10/2025).

Ahmadi menegaskan, istilah Jubir dalam DPRD itu tidak ada dalam Tatib dan aturan hukumnya.

"Sebenernya bukan jubir sih karena jubir aturan hukumnya juga ga ada. Yang ada Jubir kan presiden, ketua KPK kelembagaan kan begitu," ucapnya.

Dikatakan Ahmadi, semua pimpinan dan anggota DPRD punya hak untuk menyampaikan suaranya.

Menurut Ahmadi, jika Azwar Anas menyampaikan statement nya ke media jangan mengatasnamakan jubir DPRD.

"Kita masing-masing anggota dan masing-masing fraksi kan mempunyai hak, gak mungkin kita ada pemikiran-pemikiran, tanggapan-tanggapan itu harus di simpulkan dan disampaikan oleh jubir dimana jubir ini anggota dari fraksi yang lain, kan ga mungkin juga ga nyambung lah," tegasnya.

Ahmadi juga mengungkapkan, selain untuk mempermudah komunikasi, pembentukan Jubir didasari adanya kondisi di mana ketua DPRD yang mengaku canggung dengan kepala daerah.

"Karena memang biasanya ketua dewan, mungkin ketua dewan mohon maaf bukan dari koalisi itu mungkin agak canggung," ungkapnya.

"Makanya supaya tidak canggung yasudah diwakilkan," tambahnya.

Ahmadi menilai, Awar Anas salah kaprah dalam memposisikan diri sebagai Jubir DPRD saat menyampaikan statement ke berbagai media.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved