Kisah Pilu Udeng, Lansia di Lebak Tinggal di Gubuk Reot Bersama Anak ODGJ Tak Pernah Dapat Bantuan

Kisah pilu Udeng (60), warga Kampung Kolelet, Desa Pasirtangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, tinggal di rumah gubuk reot

|
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
TribunBanten.com/Misbahudin
RUMAH REOT - Kisah pilu Udeng (60) pria lanjut usia warga Kampung Kolelet, Desa Pasirtangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Minggu (16/11/2025).  

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Kisah pilu Udeng (60), warga Kampung Kolelet, Desa Pasirtangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Pria lanjut usia itu tinggal bedua bersama anak semata wayangnya yang mengidap penyakit mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Mereka tinggal di sebuah gubuk reot yang tidak layak huni.

Istri Udeng pergi meninggalkan keluarga saat anaknya masih bayi.  

Jarak rumah mereka diperkirakan hanya sekitar 15 kilometer,dengan pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lebak.

Baca juga: Potret Rumah Reot Hacker Bjorka di Manado, Seorang Pemuda yang Tak Lulus SMK, Sehari-hari Jual Kue

Udeng hidup dengan keterbatasan ekonomi berdua bersama anaknya, di gubuk reot yang berukuran 3x5 meter dengan lantai tanah. 

Kondisi atap rumah tampak sudah berlubang, dinding menggunakan tambalan, dan sebagian kayu penyangganya telah patah.

Pada bagian dalam, terlihat kumuh dan pakaian berserakan di berbagai sudut ruangan.

"Kadang bocor, kadang saeutik dihadekeun (Sedikit diperbaiki). Tapi tetep kahujanan," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Minggu (16/11/2025). 

Udeng mengatakan, setiap malam ia dan putranya tidur kurang lelap atau setengah sadar.

Lantaran ia harus berjaga-jaga ketika hujan turun, khawatir rumahnya ambruk. 

"Kalau malam hujan, ya saya sama anak kehujanan. Tapi mau gimana lagi, emang sudah seperti ini keadaannya," katanya. 

rumah udeng gubuk reot
RUMAH REOT - Potret rumah reot milik Udeng, warga Kampung Kolelet, Desa Pasirtangkil, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Untuk bertahan hidup sehari-hari bersama anaknya, Udeng hanya bekerja serabutan di kebun milik orang lain dengan upah tidak menentu.  

"Cuma ngurusin doang. Paling dikasih seratus ribu saminggu, itu juga kalau ada," ungkapnya. 

"Kadang ada warga yang ngasih beras dan makanan." 

"Ya mau gimana ya sodara juga pada susah, sama saja dengan saya," sambungnya. 

Udeng mengaku belum pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

"Teu kenging nanaon ti pamarentah (tidak dapat apa-apa dari pemerintah). Beas ti desa oge teu pernah dapat (Beras dari desa juga tidak pernah dapa). Pokoknya belum pernah dapat," ujarnya. 

Baca juga: Operasi Zebra Maung 2025 di Banten, Digelar 17-30 November : Ini 7 Jenis Pelanggaran yang Ditindak

"Pihak desa juga belum pernah datang, ya pasrah saja saya," sambungnya. 

Udeng menyebut, bahwa sakit yang diderita anaknya tersebut sudah berlangsung lama, sejak usia masih kecil. 

Terlebih, Udeng tidak mampu membawa anaknya berobat lantaran keterbatasan ekonomi pada saat mengalami gejala.  

"Teu daek (nggak mau). Dokter oge can pernah datang (dokter juga tidak pernah datang),"  ujarnya.

Lanjut, istri Udeng pergi meninggalkan rumah sejak anaknya masih bayi. 

"Sudah lama pergi, waktu itu anaknya masih kecil," katanya. 

Sementara itu, Ahmad Syarifudin (52), tetangga yang tinggal tidak jauh dari rumah Udeng, mengaku prihatin melihat keadaan yang dialami Udeng dan anaknya. 

"Kasihan banget lihatnya. Untuk makan saja kadang ada, kadang tidak. Rumahnya kalau hujan bocor, bahkan kadang kehujanan saat tidur. Sudah tidak layak dihuni," ujarnya.

Ahmad berharap pemerintah, baik pusat maupun daerah, segera turun tangan untuk membantu keluarga Udeng.

"Kalau bisa mah tolong pemerintah bantu rumah layak. Kasihan Pak Udeng, hidup sama anaknya yang kurang sehat, tapi tidak pernah tersentuh bantuan," pungkasnya.

 

 

 

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved