Sepanjang 2020, Bencana Alam Terjadi di Lebak, Ribuan Warga Ngungsi, Kerugian Hingga Rp 100 Miliar
Selama tahun 2020, telah terjadi bencana alam di wilayah Kabupaten Lebak.
Penulis: Rizki Asdiarman | Editor: Glery Lazuardi
Dan untuk Wanasalam dua titik jalan kabupaten dan desa serta di Bojongmanik satu titik kerusakan di jalan milik kabupaten.
Kerugian ruas jalan yang rusak kata dia, sekitar Rp 1 miliar lebih.
"Total seluruh kerugian baik dari kerusakan jembatan dan jalan semuanya sekitar Rp 2,5 miliar,” jelasnya.
Baca juga: Kabupaten Lebak Dilanda Banjir dan Longsor, 1 Orang Tewas Terbawa Hanyut
Sedangkan kata dia, daerah rawan bencana alam di Kabupaten Lebak tersebar di Kecamatan Rangkasbitung, Warunggunung, Cimarga, Leuwidamar, Cirinten, Muncang, Sobang, Cileles, Cikulur, Malingping, Wanasalam dan Cihara.
Begitu juga Kecamatan Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Cimarga, Maja, Curugbitung, Cigemblong, Bayah, Cilograng, Banjarsari, Cijaku dan Gunungkencana.
Oleh sebab itu, BPBD Kabupaten Lebak meminta masyarakat mewaspadai bencana banjir dan longsor menyusul curah hujan di daerah itu cukup tinggi.
"Kewaspadaan itu dapat mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar," katanya.
Menurutnya, masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah rawan bencana alam mencapai ribuan kepala keluarga terutama yang bermukim di sekitar aliran sungai dan perbukitan di kaki Gunung Salak.
"Biasanya, di daerah itu jika curah hujan tinggi sangat berpotensi bencana banjir bandang, banjir dan longsor, terlebih saat ini menghadapi fenomena La Nina," katanya.
"Kami selama 24 jam secara bergantian di Posko Utama untuk melayani evakuasi dan menyiapkan persediaan logistik untuk warga jika terjadi bencana alam," tutupnya.
Baca juga: 200 Rumah Terdampak Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak