Dua Ibu Hamil Ditandu Saat Mau Melahirkan Karena Jalan Rusak, Pemkab Pandeglang Enggan Disalahkan
Atas kejadian ibu hamil tersebut, pihak Pemkab Pandeglang enggan disalahkan. Kenapa?
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Karena medan jalan hanya berupa tanah dan licin bekas hujan, harus ekstra hati-hati membawa Enah yang tengah hamil.
Sayangnya di tengah perjalanan Enah sempat terjatuh karena alat tandu yang tidak stabil karena jalan licin.
Baca juga: Viral Foto Ibu Ditandu Usai Melahirkan di Jalan Rusak di Lebak: Semoga Bu Bupati Melihat Rakyatnya
Setelah 2 kilometer menempuh jalan setapak, Enah kemudian diangkut menggunakan kendaraan roda empat ke puskesmas.
Melalui foto dan video yang dibagikan oleh Ahmad Muhtadin di akun Facebooknya, tergambar wajah kesakitan Enah, baik saat ditandu maupun ketika di dalam mobil.
Enah terekam terus menerus memegang perutnya.
Di Puskesmas Sindangresmi Enah kemudian melahirkan bayi kembar. Satu bayi meninggal saat masih dalam kandungan, sementara satu bayi lainnya usianya hanya bertahan enam menit.
"Dua-duanya meninggal, kondisi Bu Enah juga sempat memburuk saat tahu bayi kembarnya meninggal, Alhamdulillah sekarang sudah baikan, sudah pulang lagi ke rumah," kata Muhtadin.
Muhtadin bercerita, dalam rentang satu bulan ini setidaknya ada dua kasus serupa di desa yang berdekatan.
Sebelumnya ibu hamil dari Desa Pasir Lancar, Sindangresmi, juga ditandu saat hendak melahirkan ke puskesmas.
Kasus pasien ditandu, kata Muhtadin, sudah berulang kali terjadi di kampungnya.
Penyebabnya adalah karena akses jalan yang tidak memadai, baik karena rusak atau memang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
Dirinya berharap, pihak pemerintah turun langsung mengecek kondisi desanya dan segera membangun jalan yang lebih layak.
Artikel lain terkait ibu hamil dan jalan rusak di TribunBanten.com