Cerita Bocah 13 Tahun di Lebak Alami Buta Permanen, Gegara Dipaksa Ikut Perang Sarung
Mahar (13), seorang warga Lebak mengalami buta permanen. Ini terjadi setelah Mahar dipaksa oleh temannya ikut perang sarung
Penulis: Nurandi | Editor: Glery Lazuardi
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Nurandi
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Mahar (13), seorang warga Lebak mengalami buta permanen.
Ini terjadi setelah Mahar dipaksa oleh temannya ikut perang sarung pada Jumat (14/4/2023) lalu.
"Jadi kejadiannya malam, keterangan dari Mahar. Jadi penuturan dari Mahar pada saat itu dia mau pulang, cuma dia diajak untuk perang sarung, oleh temannya sebanyak tujuh orang," kata Desi, saat dihubungi TribunBanten.com, Rabu (19/4/2023).
Semula, kata dia, Mahar sudah menolak ajakan untuk perang sarung.
"Cuma Mahar menolak ajakan temannya tersebut, karena intinya sudah enggak mau main, saat itu Mahar balik lagi ke masjid, karena menghindari ajakan temannya 
tersebut," ujarnya.
Menghindari ajakan temannya, Desi menuturkan Mahar menunggu hingga tengah malam di Masjid, karena Mahar ditunggu oleh teman-temannya di jalan.
"Malam-malam hendak pulang ke rumah jam 23.30 WIB malam, harapannya saat pulang malam, temannya sudah tidak ada. Ternyata masih ada di jalan dan dipaksa lah diajak perang sarung si Mahar," katanya.
Desi melanjutkan saat itu temannya memaksa mengajak untuk perang sarung, bersama teman yang lain.
"Jadi penuturan dari Mahar, jadi temannya itu memaksa dengan kata-kata, "ayo mau ribut enggak", jawab mahar enggak mau, tapi saat itu Mahar malah ditempeleng," ujarnya.
Habis ditempeleng, Desi mengungkapkan lalu Mahar dipukul menggunakan sarung pada bagian kepala.
"Dan saat itu posisinya si Mahar ini enggak pegang sarung, karena memang anak ini enggak mau perang sarung. Saat dipukul menggunakan sarung, saat itu mengenai pelipis mata, tapi sebelum kornea matanya pecah," ungkapnya.
Baca juga: Ratu Tatu Chasanah dan Irna Narulita Soroti Fenomena Perang Sarung yang Marak di Bulan Ramadan 2023
Karena paksaan dan intimidasi temannya tersebut, akhirnya Mahar takut, dan menuruti kemauan temannya untuk perang sarung.
"Akhirnya karena paksaan, Mahar diberi sarung untuk perang sarung satu lawan satu atau duel ya, dengan temannya, jadi saat duel menang lah si mahar ini," katanya.
Desi menyebutkan karena Mahar menang, temannya yang lain tidak terima, dan Mahar di pegangi oleh temannya yang dua orang lalu dipukul menggunakan sarung.
"Dari belakang dihantam menggunakan sarung, hingga menyebabkan kornea matanya pecah dan saat itu bocor pelipisnya," ujarnya.
Saat kejadian tersebut pihak keluarga membawa mahar ke RSUD Adjidarmo Rangksbitung untuk penanganan.
"Jadi malam itu juga, di bawa ke RSUD Adjidarmo, dan saat itu ternyata harus ke Serang dirujuk dan saat itu posisi udah di visum," katanya.
Saat itu pihak keluarga menanyakan, apakah di Serang ini bisa menggunakan BPJS, ternyata tidak bisa karena ini bukan sakit tapi kecelakaan.
Dijelaskan Desi, karena tidak mempunyai biaya akhirnya pihak keluarga berusaha dan mencari donatur dan mendapatkan bantuan dari yayasan di Jakarta.
"Alhamdulillah kakak saya di Jakarta, membantu lewat donatur yayasan di Jakarta. Alhamdulillah saat di bawa ke RSCM Jakarta dan operasinya sudah selesai," ujarnya.
Jadi kondisinya anak juga yatim, dan keluarga juga memang tidak ada biaya untuk penanganan mata. Saat itu pihak keluarga mahar bingung, karena dari pihak pelaku belum ada tanggung jawab.
Desi menyampaikan karena harus ada biaya Rp 25 juta, untuk penanganan mata Mahar saat itu.
Terkait dengan kejadian tersebut, Desi berharap dari pihak keluarga pada kasus ini, bisa ada penanganan karena kejadian ini bukan hal sepele.
"Kalo kami dari pihak keluarga pengen keadilan yang seadil-adilnya, karena orang yang tadinya bisa lihat sekarang gak bisa lihat jadi cacat seumur hidup," ujarnya.
Baca juga: Marak Tawuran Perang Sarung, Dua Bupati Perempuan di Banten Minta Orang Tua Awasi Kegaitan Sang Anak
Dirinya menambahkan sudah melaporkan kasus tersebut pada Polres Lebak pada Sabtu (15/4/2022) , namun saat itu Polisi belum melakukan proses dan hanya baru ada pengarahan.
"Jadi kita udah lapor ke Polres Lebak, cuma saat itu Polisi bilangnya sembuhin anaknya dulu, dan ngomong dulu sama pelaku, kalo gak ada itikad baik baru datang lagi kesini untuk BAP," katanya.
Sementara Kasat Reskrim Polres Lebak, Iptu Andi Kurdiady, mengatakan terkait dengan laporan keluarga mahar laporannya belum masuk di Polres Lebak.
"Jadi kalo mau lapor diarahkannya ke Piket Reskrim saja," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Dirinya menambahkan agar laporan dari pihak keluarga mahar, segera masuk.
"Agar segera diproses laporannya, di piket Reskrim," ucapnya.
| Prakiraan Cuaca Banten, Selasa 28 Oktober 2025: Waspada Hujan Petir hingga Perubahan Cuaca Ekstrem |   | 
|---|
| Wacana Pemerintah Hapus SLIK OJK, REI Banten: Angin Segar bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah |   | 
|---|
| Gunung Halimun Salak Terkoyak: 30 Titik Tambang Emas Ilegal Ditemukan Polda Banten |   | 
|---|
| Cerita Tubagus Fajri Sempat Menyusup saat Rakor Gubernur Banten, dan Desak Tutup Tambang Ilegal |   | 
|---|
| Budi Rustandi Ungkap Dasar Putus Kontrak Pengelolaan Pasar Induk Rau dengan PT Pesona Banten Persada |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.