Kasus Perceraian di Lebak Banten Paling Banyak Diajukan Perempuan, Ini Penjelasan PA Rangkasbitung

Laporan wartawan TribunBanten.com, Misbahudin 

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pengadilan Agama Rangkasbitung mengungkapkan, kasus perceraian di Kabupaten Lebak paling banyak dilakukan oleh perempuan. 

Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua Pengadilan Agama Rangkasbitung, Nur Chotimah. 

"Paling banyak itu memang perempuan yang mengajukan cerai gugat," katanya saat ditemui TribunBanten.com di Pendopo Bupati Lebak, Selasa (10/12/24). 

Baca juga: Paula Verhoeven Bungkam saat Ditanya soal Perceraian dengan Baim Wong karena Pikirkan Nasib Anak

Sedangkan untuk kasus cerai talak yang dilakukan laki-laki jauh lebih sedikit, jika dibandingkan dengan cerai gugat. 

"Kalau cerai talak cukup relatif sedikit," ujarnya. 

Nur mengatakan bahwa, kasus cerai gugat disebabkan oleh beberapa faktor.

Seperti masalah konomi, suaminya di penjara, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perselingkuhan. 

"Rata-rata yang paling banyak itu adalah masalah ekonomi yang mengajukan cerai gugat," katanya. 

"Untuk data saya kirang tau, tapi yang balik banyak memang perempuan," sambungnya. 

Selain itu, lanjut Nur, Judi Online (Judol) juga menjadi pengaruh perempuan melakukan cerai gugat.

Baca juga: Pengadilan Agama Tigaraksa Tegaskan Andre Taulany dan Rien Masih Sah Berstatus Suami Istri

Baca juga: Tren Kasus Perceraian Gegara Judi Online di Kota Cilegon Meningkat!

"Kasus Judol ini sangat jelas mempengaruhi, tapi hal ini masih bisa kita negosiasikan bersama keduanya," ujarnya. 

Menurut Nur, kasus cerai gugat dengan persoalan Judol, PA Rangkasbitung masih bisa melakukan mediasi. 

"Kalau ini masih kita bisa upayakan, melalui pembinaan antara kedua nya," ujarnya.