Begini Jurus Polsek Cikande untuk Cegah Tindak Kekerasan Seksual Terhadap Anak

Laporan wartawan TribunBanten.com Ade Feri Anggriawan 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap anak, Polsek Cikande gencar menjalankan program 'Ngariung Iman Ngariung Aman' yang digagas oleh Kapolres Serang, AKBP Condro Sasongko.

Untuk diketahui, berdasarkan data Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Serang, Sepanjang Tahun 2024 telah terjadi 64 kasus kekerasan terhadap anak. 

Pekerja sosial pada Dinsos Kabupaten Serang, Muhammad Fariz Wajdi, mengatakan, dari 64 kasus tersebut semuanya merupakan kasus kekerasan seksual.

Baca juga: Komnas PA Banten Soroti Maraknya Kasus Pelecehan Seksual dan Pencabulan Anak di Lebak

Adapun untuk sebaran wilayahnya, kata dia, didominasi di wilayah Serang Timur.

"Kebanyakan mayoritas di Serang Timur, seperti Kecamatan Cikande, Cikeusal, Kragilan, dan Kopo," ujarnya kepada TribunBanten.com, belum lama ini.

Menanggapi itu, Kapolsek Cikande, AKP Tatang, mengatakan, program 'Ngariung Iman Ngariung Aman' telah terbukti efektif untuk mengurangi tindak pidana kejahatan, termasuk kekerasan seksual terhadap anak. 

Ia mengatakan, program 'Ngariung Iman Ngariung' dapat dijadikan sarana untuk sosialisasi dengan masyarakat. 

"Jadi saya sebagai Kapolsek akan mengajak seluruh komponen masyarakat,  seperti Kepala Desa, Forum RT, Forum RW, dan seluruh komponen, untuk sama-sama mensosialisasikan dan menjaga kekhawatiran kita terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak itu terjadi," ujarnya kepada TribunBanten.com,  saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (1/2/2025).

"Artinya bukan hanya kita (kepolisian) yang aktif memberikan sosialisasi, tapi juga seluruh komponen harus bersama-sama saling menjaga," sambungnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kasat Intelkam Polres Serang itu menjelaskan, bentuk penerapan program tersebut dilakukan secara spontanitas, dengan cara berkomunikasi langsung dengan masyarakat. 

"Jadi kita bisa ngobrol di pos ronda, balai posyandu, balai desa, warung-warung, pangkalan ojek, ataupun tempat tongkrongan-tongkrongan warga lainnya," ucapnya. 

"Dan saat ini, karena baru menjabat sebagai Kapolsek, saya sedang masif menjalankan silaturahmi terutama ke Kepala Desa, Forum RT, dan Forum RT."

"Saya sisipkan pesan-pesan terutama terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak," paparnya. 

Menurutnya langkah tersebut sangat efektif, dan mendapatkan respon yang baik dari masyarakat. 

"Saya sudah berkunjung ke beberapa desa, dan itu sangat direspon oleh Kepala Desa,  Forum RW,  dan Forum RT. Dan ini akan terus saya lakukan," katanya. 

Selain rutin melakukan silaturahmi ke desa-desa, Kapolsek juga menyebarkan nomor handphone pribadinya dan seluruh Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polsek Serang kepada masyarakat. 

"Jadi saya perintahkan kepada seluruh Bhabinkamtibmas, bahwa nomor handphone mereka disebarkan kepada masyarakat melalui grup-grup RT, RW, maupun desa," tuturnya.

"Termasuk nomor handphone saya, silahkan sebarkan ke seluruh masyarakat."

"Agar apabila ada kejadian ataupun hal-hal yang memerlukan kehadiran polisi, kita selalu siaga dan siap," terangnya. 

Selain itu, kata Tatang, pihaknya juga aktif mengajak dan berkomunikasi kepada masyarakat melalui media sosial milik Polsek Serang.

Baca juga: 2025 Belum Sebulan, Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Kabupaten Serang Sudah Ada 5 Kasus

"Kita aktif di media sosial, kita ajak masyarakat agar jangan ragu untuk menyampaikan keluhan ataupun saran, kepada kami jajaran Polsek Serang," tuturnya.

Ia berharap, dengan langkah-langkah tersebut, pihaknya dapat menciptakan situasi kondusif di wilayah hukum Polsek Cikande yang meliputi Kecamatan Cikande, dan Kecamatan Kibin.

"Selain itu kita berharap, masyarakat dapat merasa terlayani, terayomi, dan betul-betul merasakan kehadiran aparat kepolisian," tandasnya.