Pengakuan Sareh, Warga Rancapinang Kena Gusuran Pembangunan Bataliyon TP, Tak Dapat Ganti Rugi Lahan
Seorang janda warga Desa Rancapinang, Kabupaten Pandeglang, Banten, yang terkena gusuran pembangunan Bataliyon Teritorial Pembangunan (TP) TNI AD.
Penulis: Misbahudin | Editor: Ahmad Tajudin
"Kahayang mah pengusahaken, dasar mah ngen sakitu-kituna (kalau harapan nya usahakan, dasar cuma punya segitu) dasar mah kami rangda (dasar mah saya janda)," ujarnya.
"Dasar mah panonnya ges te bisa ningali burem, pakayana ogeh ngen sakitu (dasar mah matanya udah gak bisa liat jelas, lahannya juga cuma segitu-gitu nya lah)," sambungnya.
Sebelumnya, Komandan Koramil Kecamatan Cimanggu, Kapten Inf, Supandi menyampaikan, di lokasi ini akan dibangun Bataliyon Teritorial Pembangunan (TP) dengan tujuan untuk membantu mensejahterakan masyarakat.
"Di sini anggota kami akan membantu para petani. Dan nanti di sini akan ada Mako nya, Barak nya dan perlengkapannya," ujarnya.
"Nanti ada Kompi pertanian, Kompi peternakan dan Kompi lainya," sambungnya.
Menurutnya kedatangan Wakasad ke lokasi, meninjau progres pembangunan Bataliyon TP dibangun.
"Targetnya mungkin lima bulan selesai," ujarnya.
Baca juga: Ratusan Warga Rancapinang Pandeglang Berbondong-bondong Sambut Kedatangan Wakasad
Tidak hanya itu, dia juga menanggapi protes warga soal lahan yang diklaim TNI AD. Ia mengungkapkan, kronologi pembebasan lahan terjadi pada tahun 1997 di bahwa tim pembebasan.
"PT nya saya lupa, kalau tidak salah dibawah pimpinan Pak Tana itu. Dia membantuk tim panitia pembebasan di sini," ungkapnya.
Menurutnya, pada saat itu pembebasan lahan melibatkan pihak desa Rancapinang.
"Panitia dari lokal. Tapi ada yang sudah meninggal dan ada yang masih hidup. Bahkan aparatur desa pun ada, sekarang mengetahui," ujarnya.
Ia mengatakan, adanya pro dan kontra yang terjadi sekarang ini dimungkinkan sebagian masyarakat tidak mengetahui terkait pembebasan lahan.
"Dan kami ketahui, tanah di sini adalah tanah negara (TN). Tim pembebas itu hanya tim gati rugi garapan, bukan jual beli. Karena tanah negara waktu itu," katanya.
Ia mengaku, bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal penggarapan lahan yang tengah digarap saat ini.
"Semuanya sudah kita lakukan, tidak masalah dari dulu juga. Cuma sekarang saja, karena tanah mau digunakan," pungkasnya.
Profil dan Sosok Gahar Komjen Pol Suyudi yang Digadang akan Jadi Kapolri, Jago Main Debus |
![]() |
---|
Siapkan Anggaran Rp800 Juta, Pemkab Pandeglang Bakal Beri Bantuan Laptop untuk 40 Sekolah TK Negeri |
![]() |
---|
25 Titik Jalan Rusak di Pandeglang Ditangani melalui Program Bang Andra, Wabup Iing : Alhamdulillah |
![]() |
---|
Mie Gacoan di Pandeglang Terancam Ditutup, Usai Satpol-PP Layangkan SP-2 : Begini Duduk Perkaranya |
![]() |
---|
Ramai Soal Penerima Bansos Terindikasi Judol, Begini Pengakuan Dinsos Pandeglang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.