Perajin Makanan Opak dan Dapros di Pamarayan-Serang Tetap Bertahan di Tengah Kendala Permodalan

Perajin opak dan dapros di Desa Damping, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang tetap bertahan menjaga kuliner khas daerah.

TribunBanten.com/Muhamad Rifky Juliana
DAPROS - Potret makanan kuliner dapros sedang dijemur di Desa Damping, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang , Minggu (20/7/2025). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana 

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Perajin opak dan dapros di Desa Damping, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang tetap bertahan menjaga kuliner khas daerah.

Opak diketahui merupakan makanan sejenis kerupuk yang terbuat dari ketan, kelapa, garam, dan gula.

Sementara dapros adalah  makanan sejenis kerupuk yang terbuat dari tepung beras dan aci, serta dibentuk menyerupai bunga atau daun sebelum dijemur hingga kering dan digoreng. 

Seorang pengrajin, Syarifudin (52) mengatakan mayoritas warga Desa Damping merupakan pengrajin opak dan dapros.

"Kalau di sini ya hampir semua. Kalau opak sekitar jam 4 pagi, biar paginya ada matahari langsung dijemur. Kalau dapros mah cuacanya kayak gini itu sebentar juga udah kering," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (20/7/2025).

Baca juga: Kisah Suherman, Perajin Miniatur Budaya Banten Asal Serang, Sukses Hingga Ekspor ke Manca Negara

Ia menjelaskan untuk bahan-bahan membuat dapros cukup dari beras cerai, aci dan bumbu samara.

Adapun untuk opak dari ketan, kelapa, garam, dan gula.

Udin panggilan akrabnya, untuk pemasaran opak dan dapros dirinya tidak ada kendala sama sekali.

"Jadi udah pada punya masing-masing langganan sendiri-sendiri gitu," ucap Udin.

Ia mengaku bahkan produksi makanan di wilayah itu sudah terjual ke luar daerah Provinsi Banten.

"Jangankan ke Jakarta, ada yang ke Bandung, Jawa sama Kalimantan," ujarnya.

Baca juga: Kisah Edwar Afriatna, Pengusaha Muda Asal Tangerang Raup Puluhan Juta Sebulan dari Sampah Plastik

Selain untuk dijual, warga sekitar juga memproduksi opak dan dapros untuk kebutuhan makanan sehari-hari.

Harga jual pun tergolong terjangkau, dapros dan rengginang dihargai sekitar Rp500 per buah, sementara opak dijual seharga Rp1.500 per buah.

Pria yang menjabat Ketua RT menyampaikan meskipun produksi berjalan lancar, ada kendala permodalan bagi masyarakat.

Sumber: Tribun Banten
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved